Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membahas rencana kerja sama bidang transportasi dengan Korea Selatan. Pembahasan ini dilakukannya bersama dengan Minister for Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Mr. Noh Hyeong Ouk secara daring pada pertemuan bilateral dalam kerangka acara Global Infrastructure Corporate Conference 2021.
Budi menjelaskan melalui pertemuan tersebut, Indonesia tengah menjajaki peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dan pengembangan sumber daya manusia di semua sektor antara kedua negara.
Ia menjelaskan Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat dikembangkan melalui skema Public Private Partnership (PPP). Mulai dari proyek pelabuhan, bandara, peningkatan transportasi darat, transportasi perkotaan, dan transportasi massal cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengungkap bahwa Pemerintah Korea menilai Indonesia sebagai mitra strategis Korea, sehingga MOLIT berkeinginan untuk mengembangkan kerja sama sektor transportasi dengan Kemenhub. Khususnya dalam pengembangan kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi.
Ia merinci, pada transportasi darat, saat ini Pemerintah Indonesia dalam proses mengembangkan terminal multi-fungsi sebagai bagian dari simpul transportasi untuk membentuk sistem transportasi jalan yang efektif. Sementara itu, di transportasi perkotaan, pihaknya sedang mengembangkan konsep pembangunan berorientasi transit/TOD untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengintegrasikan antar jaringan transportasi umum massal.
Selain itu, Budi pun menyambut baik hibah yang diberikan oleh KOICA (Korea International Coorperation Agency) kepada Ditjen Perkeretaapian untuk meningkatkan kemampuan kapasitas/capacity building di LRT Jakarta.
"Kami juga menawarkan partisipasi dan kerja sama pengembangan infrastruktur transportasi perkeretaapian lainnya, seperti di wilayah Sumatera Utara, Bali, Surabaya," jelas Budi.
Selanjutnya, pada sektor transportasi udara, Budi menyambut baik partisipasi Republik Korea dalam pengembangan Bandara Singkawang di Kalimantan Barat untuk mendukung transportasi udara di daerah sekitarnya.
Dalam kesempatan ini, Budi pun menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan dengan MOLIT Korea. Adapun kerja sama yang dimaksud berupa program magang bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan mengajar serta mencari peluang beasiswa, kursus singkat, dan benchmarking untuk para siswa atau taruna. Ia berharap melalui langkah ini pihaknya dapat mengembangkan kemampuan sumber daya manusia pada Politeknik dan Akademi yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan.
"Kami terbuka untuk mencari peluang seperti pelatihan untuk pelatih, penelitian bersama, dan peluang kerja dan karier bagi lulusan," imbuhnya.