Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Gongseng di Bojonegoro hari ini. Bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2013 dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pelaksana itu disebut bisa memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektare.
Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan Hutama Karya bangga menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur khususnya di bidang irigasi dan bendungan.
"Hutama Karya sebagai BUMN Karya tentu siap menyukseskan program pemerintah untuk menyelesaikan serta melanjutkan pembangunan bendungan di Indonesia, meskipun tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target, namun dengan komitmen yang nyata, Hutama Karya mampu merampungkan Bendungan Gongseng yang juga menjadi salah satu daftar dari 15 proyek bendungan yang diresmikan pada tahun 2021 ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendungan Gongseng yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 578 miliar itu memiliki daya tampung sebesar 22,43 juta m3 air dan dapat menyediakan air baku sebesar 300 liter/detik serta mampu memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektare. Selain itu, Novias mengatakan Bendungan Gongseng dapat difungsikan untuk konservasi air dan pariwisata.
"Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter/detik, konservasi air dan pariwisata, reduksi banjir sebesar 44,70% atau 121,18 m3/detik dari 270,10 m3/detik menjadi 149,92 m3/detik (Q50) serta sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt," terangnya.
Untuk mempercepat proses pembangunan Bendungan Gongseng, kata Novias, Hutama Karya menerapkan beberapa inovasi digitalisasi konstruksi, salah satunya adalah Geographic Information System (GIS).
"Digitalisasi konstruksi yang saat ini tengah diterapkan merupakan kebutuhan korporasi untuk meningkatkan daya saing dan memastikan efisiensi serta efektivitas kerja terpenuhi sesuai aspek-aspek yang menjadi project constraint (time, quality, cost dan sebagainya)," ujarnya.
"Kami berharap dengan rampungnya Bendungan Gongseng ini mampu memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar khususnya para petani di Bojonegoro. Selain itu kami juga berharap pariwisata akan bertumbuh, roda perekonomian akan terus bergerak sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat," imbuhnya.
Sebelumnya, Bendungan Gongseng yang merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mecapai 422 meter tersebut telah dimulai proses pengisian awal air atau impounding melalui penutupan pintu conduit sejak
bulan September 2021 silam dan ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.
Selain dilakukan proses pengisian air, pemanfaatan area sabuk hijau (greenbelt) di sekitar area Bendungan Gongseng juga terus dilakukan dengan menanam berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomis.
Di antaranya pada tahun 2020 telah dilakukan penanaman sebanyak 1.000 batang pohon seperti Pohon Mangga, Klengkeng, dan Nangka. Di tahun 2021, telah disiapkan sebanyak 5000 batang pohon yang dapat ditanam untuk mendukung pemanfaatan area tersebut.
Langsung klik halaman selanjutnya >>>