2. Kebakaran Pipa Gas
Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran hebat di pinggir Tol Padalarang-Buah Batu kilometer (km) 130, Kota Cimahi, Jawa Barat. Kebakaran ini diduga akibat kebocoran pipa Pertamina.
Warga setempat melihat api pertama kali muncul dari proyek trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh tim PT KCIC bahkan dikerahkan untuk meninjau lapangan. Warga setempat menyebut kebakaran berasal dari pengeboran proyek besar KCIC. Pasalnya, warga setempat sudah pernah mengingatkan KCIC bahwa ada pipa Pertamina di lokasi kebakaran tersebut.
3. Pilar Ambruk
Ambruknya pilar pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga ikut viral. Hal itu terjadi karena pembongkaran pilar tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pihaknya tak mentolerir kesalahan konstruksi melebihi dari yang dipersyaratkan.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (8/12/2021).
Dijelaskan, Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video.
Pasca kejadian pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang dilakukan tanpa SOP Konstruksi yang benar sehingga menimpa ekskavator (5/12), PT KCIC langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
"Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran pier, kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan. Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," jelas Dwiyana.
(acd/eds)