Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sempat menjadi sorotan lantaran tak sampai ke pusat Kota Bandung pada fase pertama pengoperasiannya. Proyek transportasi berbasis rel ini hanya mengangkut penumpang antara Stasiun Halim di Jakarta hingga Stasiun Hub Padalarang.
Setibanya di Padalarang, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kereta feeder ke Kota Bandung, begitu pun sebaliknya. Kok rute kereta cepat nggak sekalian sampai pusat Kota Bandung?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpendapat KCJB merupakan inovasi baru. Jadi kemungkinan-kemungkinan seperti naiknya biaya proyek dan berpindahnya stasiun merupakan hal yang masih bisa ditoleransi.
"Karena kewenangan di pusat jadi setiap berita dengan kereta api cepat, saya permaklumkan karena itu inovasi baru. Ada kenaikan biaya, ada pindah stasiun saya kira kita permaklumkan dulu," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Selasa 26 Oktober 2021.
Pria yang akrab Kang Emil menduga bahwa Padalarang dipilih agar biaya pembangunan KCJB lebih murah. Terkait penumpang, menurutnya stasiun hub di Padalarang itu akan terhubung dengan moda transportasi lainnya yang akan memudahkan pengguna.
"Di Padalarang itu dipilih karena biayanya lebih murah sehingga warga dari Bandung tinggal pakai jalur kereta eksisting kira-kira begitu. Jadi nanti pakai kereta cepat ke Padalarang. Dari Padalarang nya naik kereta khusus. Jadi Padalarang-Bandung misal ke Kebon Kawung jadi naik kereta khusus ke Padalarang baru ngabret naik kereta cepat," ujarnya.
KA Feeder menggunakan rangkaian KRD yang didesain seperti KA Bandara, dan nantinya akan melayani rute dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung serta dapat berhenti di Stasiun Cimahi.
Pemberangkatan KA Feeder ini adalah setiap 20 menit pada jam sibuk dan 30 menit di luar jam sibuk atau menyesuaikan operasional kereta cepat.
Seiring dengan berjalannya waktu, ia berharap terkumpul investasi yang memungkinkan untuk membangun stasiun KCJB di Tegalluar. "Sambil menunggu investasinya memungkinkan membangun fundamentalnya di Tegalluar," ucap Kang Emil.
Penambahan Stasiun Hub di Padalarang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya adalah demografi, komersial dan infrastruktur di area Padalarang yang memadai, dan untuk menyasar penumpang yang berasal dari Bandung bagian Barat.
Sebelumnya Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pada fase pertama pengoperasian KCJB ini, Stasiun Walini belum dimasukkan menjadi stasiun pelayanan mempertimbangkan aspek komersial dan mengingat saat ini PT KCIC sedang melakukan upaya efisiensi dengan mengurangi potensi cost over run.
Simak video 'Heboh Pilar Proyek Kereta Cepat Ambruk dan Timpa Ekskavator':
(toy/das)