Dibangun Ulang Usai Disapu Gempa, Masjid di Lombok jadi Simbol Kerukunan Umat

Dibangun Ulang Usai Disapu Gempa, Masjid di Lombok jadi Simbol Kerukunan Umat

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 15 Des 2021 14:12 WIB
Masjid Lombok
Foto: Masjid Lombok (Istimewa)
Jakarta -

Sebuah masjid yang sempat luluh lantak diterjang gempa bumi pada tahun 2018 silam, kini telah kembali berdiri megah. Masjid tersebut bernama Nurul Hikmah yang berlokasi di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Masjid dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas 35 are tersebut sudah kembali berdiri megah dengan menelan biaya mencapai Rp 6,5 miliar yang seluruh biayanya disumbangkan oleh Artha Graha Peduli.

Pembangunannya sendiri diawasi langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah dinyatakan memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dukukuhkan lewat surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB, TGH Turmudzi Badaruddin mengatakan, berdirinya kembali mesjid tersebut sekaligus menjadi simbol keberagaman umat beragama di Lombok. Perbedaan agama tidak menyebabkankan saling permusuhan. Justru harus terjadi saling toleransi.

"Sesuai dengan namanya Masjid Besar Nurul Hikmah yang berarti cahaya hikmah, maka akan banyak hikmah dari masjid ini," kata dia.

ADVERTISEMENT

Ketua Yayasan Masjid Nurul Hikmah TGH Muhsin Muhtar menyampaikan Masjid Nurul Hikmah merupakan simbol kerukunan umat beragama yang ada di Kabupaten Lombok Utara ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan sejumlah umat beragama di wilayah itu.

"Pohon-pohon kurma yang ditanam di areal halaman masjid meski berasal dari Arab namun merupakan sumbangan kawan-kawan umat Hindu. Tidak hanya di masjid ini, tetapi pohon-pohon kurma ini juga ditanam di Vihara. Artinya apa, ini menandakan bentuk kerukunan umat beragama sesuai dengan makna orang KLU, bahwa kami adalah satu masyarakat KLU," katanya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto mengatakan, alasan Artha Graha Peduli membangun masjid selain sebagai tempat beribadah, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain yaitu tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.

"Masjid merupakan tempat kaum muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama," jelasnya.

Masjid Jami Nurul Hikmah dibangun kembali selama 8 bulan dan pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan. Namun karena Covid-19, peresmian dilakukan pada 2021 dan diserahkan kepada masyarakat.


Hide Ads