Selain itu, Isman juga memaparkan bagaimana teknologi LRT Jabodebek jika menghadapi gempa. Dijelaskan, ketika gempa sistem akan memberitahukan otomatis, baik gempa dalam kekuatan rendah atau tinggi.
"Saat kondisi gempa kekuatan rendah, jadi Station Computer System (SCS) akan memberikan informasi kepada OCC kemudian akan mengumumkan bahwa ada gempa. Signal juga akan memberikan perintah kepada kereta kalau gempa kategori rendah maka kereta digerakan 20 KPJ sampai dengan stasiun," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, dalam situasi gempa berkekuatan tinggi sinyal akan memberikan perintah kepada kereta untuk otomatis berhenti.
"Saat kondisi sangat tinggi, OCC akan memberikan perintah saat ada kejadian gempa, signal juga memberikan perintah kepada kereta untuk emergency break, atau otomatis off," tutupnya.
(fdl/fdl)