4. Upayakan Minimalkan Dampak Penggalian
Pengadaan tanah di Desa Wadas ini khususnya sebagai sumber pengambilan bahan timbunan (quarry) untuk bendung utama (main dam) Bendungan Bener.
Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BBWSSO-PUPR) sebagai pemilik proyek, berupaya untuk meminimalkan dampak dari penggalian quarry melalui kegiatan reklamasi tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan rancangan pelaksanaannya, penggalian quarry di Desa Wadas dilakukan secara bertahap dengan menggali terlebih dahulu top soil atau tanah penutup di area stockpile. Kemudian, top soil tersebut akan dikembalikan setelah pengambilan batu sehingga kondisi tanah dapat diperbaiki. Dengan dilakukan reklamasi di areal quarry maka lahan tersebut dikelola kembali oleh masyarakat.
5. Ajak Warga Partisipasi Pembangunan Bendungan
Dia berkeinginan agar masyarakat Desa Wadas ikut berpartisipasi untuk pembangunan Bendungan Bener.
"Pada prinsipnya pemerintah tidak akan merugikan masyarakat dalam proses pembangunan Bendungan Bener. Selain proses pengukuran lahan, juga dilakukan inventarisasi berupa tanaman, pohon dan apapun yang ada di atas lahan tersebut, sebagai dasar ganti untung kepada masyarakat yang terkena lahan quarry," jelasnya.
Rahman juga telah melakukan koordinasi ke Tokoh Masyarakat Purwerejo dengan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Purwerejo, dan diterima langsung oleh KH Asmuni yang mengatakan dukungannya.
"Sepenuhnya mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk memakmurkan masyarakat khususnya Desa Wadas dan masyarakat Purworejo dengan adanya PSN Bendungan Bener," tutur Asmuni.
(toy/das)