Jadi Penopang IKN, Bendungan Sepaku Semoi Dikebut

Jadi Penopang IKN, Bendungan Sepaku Semoi Dikebut

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Selasa, 08 Mar 2022 14:56 WIB
Bendungan Sepaku Semoi.
Foto: dok. Brantas Abipraya
Jakarta -

Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur (Kaltim) dipercepat. Bendungan ini dimulai pada Juli 2020 lalu dan rencananya bakal menjadi infrastruktur penunjang di Ibu Kota Negara yang baru. Bendungan Sepaku Semoi memiliki luas kurang lebih 378 hektare, dan terletak di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim.

"Pembangunan bendungan ini adalah salah satu bukti komitmen kami dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan Sepaku Semoi ini memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik," ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Miftakhul menjelaskan kehadiran Bendungan Sepaku Semoi akan menambah pasokan air baku untuk wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Hal ini mengingat luas genangannya mencapai 280 hektare, sehingga saat musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air ke area persawahan milik warga guna meningkatkan produktivitas pertanian. Ditambah lagi, adanya bendungan ini dapat mengurangi banjir hingga 55% di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dia mengatakan Bendungan Sepaku Semoi memiliki tinggi 25.000 meter dari pondasi. Dengan tipe bendungan urugan tanah homogen dan panjang mencapai 450 meter, bendungan ini pun nantinya berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur.

Selain Bendungan Sepaku Semoi, saat ini Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN. Lokasinya tersebar di berbagai daerah di Tanah Air, seperti Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah dan Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Pembangunan bendungan dan pembangkit listrik menjadi sangat penting, ini pun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat," paparnya.

Selain memberi nilai tambah, dia berharap karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan oleh Brantas Abipraya bisa menjawab tantangan climate change yang dihadapi saat ini. Kondisi ini menyebabkan kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan yang tiba-tiba sangat tinggi dapat mendatangkan bencana banjir.

Di samping itu, Brantas Abipraya lewat anak usahanya Brantas Energi (BREN) mendukung pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui pembangunan dan pengoperasian beberapa PLTM dan PLTS.

Adapun beberapa PLTM yang telah dibangun dan beroperasi adalah PLTM Padang Guci-1 3X2 MW, PLTM Sako-1 2X3 MW, PLTM Padang Guci-2 2X3,5 MW dan PLTS Gorontalo sebesar 2 MWp. Pihaknya menargetkan mampu mengoperasikan PLTM Maiting Hulu-2 di Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada tahun ini.

Simak Video: Jokowi Bertemu Delegasi UEA: Bahas Kerja Sama Dagang-Investasi IKN

[Gambas:Video 20detik]




(prf/hns)

Hide Ads