Stasiun Cikarang Rampung, Akses ke Kawasan Industri Lebih Mudah

Stasiun Cikarang Rampung, Akses ke Kawasan Industri Lebih Mudah

Zefanya Aprilia - detikFinance
Kamis, 31 Mar 2022 20:03 WIB
Kemenhub
Foto: Kemenhub
Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meresmikan Stasiun Cikarang pada Kamis (31/3) usai stasiun itu rampung direvitalisasi dan mulai dioperasikan untuk melayani pengguna. Dalam kegiatan ini, turut diresmikan juga integrasi antar dan intermoda berupa bus pengumpan dan angkutan kereta api (KA) jarak jauh yang dilayani oleh stasiun ini.

Setelah direvitalisasi Stasiun Cikarang kini dapat melayani KA lokal, KA jarak jauh, dan KA komuter. Tercatat, sejak dioperasikan Stasiun Cikarang mampu melayani 24 perjalanan KA jarak jauh, 12 perjalanan KA lokal, dan 92 perjalanan kereta api komuter setiap harinya.

Jumlah ini merupakan capaian dari pembangunan revitalisasi Stasiun Cikarang yang meningkat hampir dua kali lipat dari jumlah perjalanan sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan tersebut, jelas Zulfikri, angka penumpang yang memanfaatkan stasiun ini juga semakin meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awal tahun 2022, penumpang harian untuk layanan KA komuter di Stasiun Cikarang meroket dari 5000 menjadi 28.000 penumpang per hari, penumpang layanan KA lokal melonjak dari 500 menjadi 2000-3000 penumpang per hari. Sementara untuk layanan KA jarak jauh di Stasiun Cikarang mencapai jumlah rata-rata sebesar 400 orang per hari.

Lonjakan-lonjakan tersebut tidak terlepas dari peningkatan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Peningkatan dan revitalisasi yang dilakukan di Stasiun Cikarang, dikerjakan sebagai bagian dari proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang.

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan, saat proyek ini selesai secara keseluruhan, akan terdapat empat jalur KA untuk memisahkan jalur KA jarak jauh dengan KA komuter. Dalam pembangunan ini, Zulfikri menjelaskan pihaknya telah memulai pengerjaan revitalisasi stasiun ini pada Tahun 2015 untuk Tahap I untuk sisi Selatan, dan dilanjutkan dengan Tahap II untuk sisi Utara pada 2019.

"Secara garis besar, ruang lingkup pekerjaan yang sudah dilakukan oleh DJKA dalam merevitalisasi Stasiun Cikarang mencakup pekerjaan bangunan gedung, pekerjaan jalan rel, pekerjaan sipil, pekerjaan sistem persinyalan KA, dan pekerjaan listrik aliran atas," kata Zulfikri melalui keterangan tertulisnya, Kamis (31/3/2022).

Total keseluruhan anggaran yang terserap untuk kegiatan revitalisasi Stasiun Cikarang mencapai Rp 412.297.246.931,-. Besaran anggaran tersebut mencakup Pinjaman Dan/Atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Loan JICA No. IP - 508 Tahun 2012 - 2017 dengan alokasi sebesar Rp. 264.186.980.000, dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2019 - 2021 dengan alokasi sebesar Rp 148.310.266.931,.

Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa alokasi anggaran SBSN pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian sudah dimulai sejak Tahun 2013 sebesar Rp 800 Miliar dan sampai Tahun 2022 ini alokasi anggaran SBSN yang diterima Direktorat Jenderal Perkeretaapian sudah mencapai Rp 45.734.868.376.600. Persentase perbandingan alokasi anggaran SBSN dan belanja modal rupiah murni yang diterima Direktorat Jenderal Perkeretaapian dari Tahun 2013 sampai Tahun 2022 adalah sebesar rata-rata 49,22%.

Dalam hal ini, Menhub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menkeu dukungan pendanaan yang diberikan. Melalui pekerjaan revitalisasi ini, tampilan Stasiun Cikarang menjadi lebih modern dan megah dengan kapasitas yang lebih besar.

Peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan menambah dua peron menjadi empat peron. Dengan begitu, terdapat delapan jalur rel aktif yang dapat dioperasikan untuk melayani KA komuter, KA lokal, maupun KA jarak jauh.

Selain itu, gedung pelayanan stasiun juga mengalami perluasan menjadi 2.067,9 meter persegi dan mengubah level crossing menjadi overpass pada lantai dua bangunan stasiun. Pengubahan level crossing di area stasiun menjadi overpass dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jasa layanan kereta api.

Pada pengembangan selanjutnya, lantai dua bangunan Stasiun Cikarang dipersiapkan juga menjadi area komersial yang menyediakan kios-kios pada area concourse. Nantinya akan ada kios-kios untuk mendukung operasional stasiun serta untuk mengisi waktu para penumpang saat menunggu.

Terkait dengan aksesibilitas menuju dan dari Stasiun Cikarang, DJKA telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menghadirkan bus DAMRI sebagai integrasi antarmoda. Bus DAMRI ini nantinya akan menghubungkan Stasiun Cikarang dengan pusat kawasan industri di JABABEKA dan sekitarnya.

Integrasi antarmoda tersebut diharapkan dapat mendukung aksesibilitas menuju kawasan industri sehingga mendorong peningkatan ekonomi dan produktivitas masyarakat di sekitarnya.




(ega/hns)

Hide Ads