RI Bakal Punya 8 Bandara Baru, Pembangunan Digas Rampung di 2024

RI Bakal Punya 8 Bandara Baru, Pembangunan Digas Rampung di 2024

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 06 Apr 2022 06:00 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Kementerian Perhubungan akan membangun sejumlah bandara baru. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan akan menyelesaikan pembangunan bandara baru hingga 2024.

Dalam paparannya, ada 21 bandara yang ditargetkan akan dibangun. Dalam jangka 2020-2024 ditargetkan ada 10 bandara yang akan selesai dibangun, dua di antaranya sudah diresmikan berarti ada 8 bandara yang dikebut selesai pada 2024.

"Direktorat Jenderal Udara sudah menyelesaikan 2 bandara baru sebelumnya Bandara Toraja dan Bandara Ngloram yang sudah diresmikan oleh bapak Presiden dan saat ini sudah dioperasikan dan memberikan manfaat terkait konektivitas," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (5/4/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selanjutnya untuk target 8 bandara lainnya akan diselesaikan sebelum tahun 2024,"lanjutnya

Selain itu, Kemenhub juga menargetkan untuk menambah rute jembatan udara sebanyak 43. Proyek itu ditargetkan selesai juga pada 2024 mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kegiatan jembatan udara subsidi atau angkutan perintis dan subsidi angkutan kargo hingga 2022 telah ini terdapat ada 41 rute angkutan udara perintis dan 1 angkutan kargo sebagian besar ada di Papua dan ditargetkan bertambah 43 rute sampai 2024," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Novie terang-terangan mengatakan bahwa dalam pembangunan infrastruktur terkait bandara masih adanya kendala anggaran. Sebab, belanja negara saat ini masih terkena tekanan akibat COVID-19.

Pihaknya pun berupaya juga untuk mencari skema baru untuk pembiayaan terkait pembangunan maupun pelayanan.Salah satu skema yang saat ini digunakan adalah creative financing.

Program itu merupakan paradigma baru dalam membiayai pembangunan infrastruktur baik pembangunan dan pelayanan untuk transportasi udara. Ia tidak menjelaskan dengan jelas terkait skema tersebut, hanya menerangkan bahwa program itu telah digunakan dalam beberapa pembangunan bandara.

"Creative financing di Direktorat Jenderal Udara sesuai arahan bapak Menhub telah diimplementasikan dan dikembangkan serta diprogramkan seperti KPBU untuk bandara di Labuan Bajo, dan saat ini sedang berproses untuk di bandara Kediri, dan di Bintan, juga dipersiapkan bandara lainnya seperti di Singkawan," tutupnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads