PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan nilai kontrak baru di 2022 dapat tumbuh sekitar 30% dibandingkan capaian 2021. Anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini juga membidik proyek-proyek di Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Dalam jangka pendek, WSBP memiliki captive market menyuplai produk precast dan readymix ke proyek jalan tol Waskita Karya yang didanai oleh PMN dari Pemerintah.
"Sementara untuk 3 - 5 tahun ke depan ada potensi pasar dari pembangunan ibu kota negara baru (IKN)," kata President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Rugi Waskita Beton Susut Jadi Rp 1,9 Triliun |
Per Maret 2022, WSBP berhasil membukukan beberapa proyek jalan tol besar diantaranya Proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing seksi 2, dan Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi seksi 2. Untuk proyek diluar jalan tol, WSBP juga tengah berkontribusi dalam proyek Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Dukuh Atas, Infrastruktur G20 hingga Proyek Manyar Smelter.
Selain itu, WSBP juga terus menggencarkan ekspansi ke pasar luar negeri terutama di Kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Bersama dengan Waskita Karya selaku induk usaha, kami tengah menjajaki peluang proyek di beberapa negara di Afrika.
"Kami optimis produk beton pra-cetak Indonesia akan mampu bersaing di pasar global," tambahnya.
Menurut Poerbayu, upaya ekspansi pasar WSBP dilaksanakan beriringan dengan penyempurnaan proses bisnis yang berkelanjutan. "Kami akan terus melanjutkan program digitalisasi dan efisiensi biaya operasional di setiap level. Kami yakin dua aspek tersebut akan dapat meningkatkan daya saing WSBP," tutup Poerbayu.
Kinerja keuangan WSBP di 2021 menunjukkan sedikit perbaikan. Meskipun WSBP ini masih menderita kerugian.
WSBP tercatat mampu menekan angka rugi bersih dari Rp 4,29 triliun di 2020 menjadi Rp 1,94 triliun. Perusahaan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun pada tahun 2021.
Pendapatan WSBP ini disumbang oleh 3 lini bisnisnya, yaitu pendapatan dari penjualan produk beton pra-cetak sebesar Rp 772 miliar, pendapatan dari segmen readymix sebesar Rp 309 miliar, dan pendapatan usaha jasa konstruksi sebesar Rp 298 miliar.
Dari hasil operasional WSBP berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 307 miliar, atau meningkat signifikan dibandingkan capaian di tahun 2020 di mana WSBP membukukan rugi bruto sebesar Rp 53 miliar.
"Per 31 Desember 2021, WSBP juga mencatatkan total aset sebesar Rp 6,88 triliun, yang terdiri dari Aset Current sebesar Rp 4,21 triliun dan Aset Non Current sebesar Rp 2,67 triliun," kata
(das/dna)