Kawasan Dukuh Atas punya stasiun KRL Commuter Line baru. Stasiun BNI City yang selama ini digunakan untuk stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta mulai hari ini, Sabtu 30 Juli 2022, juga digunakan untuk naik turun penumpang KRL Commuter Line.
"Mulai besok (Sabtu 30 Juli) kami akan melakukan uji coba naik turun penumpang Commuter Line di Stasiun BNI City," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam konferensi pers di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Jumat (29/7) kemarin.
Sebagai informasi Stasiun BNI City dibuka sejak 2017. Stasiun yang menempel dengan Kawasan Integrasi Dukuh Atas ini sejak dibuka langsung digunakan untuk naik turun penumpang Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah kini stasiun itu bertambah tugasnya sebagai naik turun KRL Commuter Line, begini fakta-faktanya:
1. Alasan BNI City Jadi Stasiun KRL
Menurut Anne, Stasiun BNI City dibuka untuk penumpang KRL Commuter Line untuk memberikan alternatif bagi masyarakat, sehingga kepadatan di Stasiun Sudirman dan Karet bisa terurai. Targetnya, BNI City dapat menarik penumpang dari dus stasiun di dekatnya sebanyak 40%.
"Stasiun ini jadi alternatif naik turun pengguna Commuter Line. Volume Sudirman dan Karet dijadikan satu itu rencananya bisa 40% ditampung di sini, sekitar 9-10 ribu," sebut Anne.
Anne menampik anggapan soal Stasiun BNI City tak efektif digunakan untuk naik turun KRL karena sudah ada dua stasiun KRL yang berdekatan. Menurutnya, model penguraian kepadatan dengan stasiun berdekatan sudah banyak dilakukan.
Misalnya, di Stasiun Matraman, tak jauh berbeda seperti BNI City, stasiun ini berada di dekat Stasiun Manggarai dan Jatinegara.
"Tahu stasiun Matraman? Itu antara Jatinegara dan Manggarai. Dekat juga. Di sana Matraman berdiri sebagai stasiun shelter. Itu untuk apa? Untuk memudahkan pengguna jasa Commuter," ungkap Anne.
Kalau dilihat, Stasiun BNI City berdiri di antara Stasiun Karet dan juga Stasiun Sudirman. Jarak antara BNI City ke dua stasiun di dekatnya tak sampai 400 meter.
2. Stasiun Karet Tak Ditutup
Seminggu ke belakang seiring dengan ramainya pembicaraan Stasiun BNI City jadi stasiun KRL, muncul isu di media sosial Stasiun Karet akan ditutup. KCI menegaskan hal itu tak akan terjadi. Anne menyatakan untuk saat ini meskipun Stasiun BNI City dibuka untuk naik turun KRL Commuter Line, Stasiun Karet akan tetap dibuka.
"Apakah Karet ditutup? Saya jawab tidak. Tak ada rencana untuk menutupi Stasiun Karet," kata Anne
Dia bilang untuk menutup stasiun pun tak bisa sembarangan. Perlu kajian komprehensif mendalam dan butuh waktu untuk melakukannya. Tak serta merta saja pihaknya bisa menutup atau membuka stasiun.
"Untuk menutup stasiun butuh satu kajian mendalam, bukan KAI group serta merta melakukan sesuatu tanpa kajian. Maka sampai saat ini stasiun itu tetap operasi," kata Anne.
3. Integrasi Transportasi Baru
Selain itu, Anne juga mengatakan dengan beroperasinya KRL Commuter Line di Stasiun BNI City dapat menciptakan konektivitas antar moda bagi pengguna kereta bandara.
Bila awalnya, pengguna kereta bandara harus berjalan 200 meteran ke Stasiun Sudirman untuk naik KRL, kini di satu bangunan stasiun sudah bisa dilakukan.
"Kami membuat konektivitas. Jadi dari kereta bandara, pengguna KRL nggak perlu jauh jalan ke Sudirman. Kayak di Manggarai aja bisa lanjut ke Bandara. Untuk konektivitas ini kan kerja sama dengan MRT juga untuk lanjut dengan MRT di Dukuh Atas," papar Anne.
Lalu bagaimana caranya bila mau meneruskan perjalanan dengan KRL menuju stasiun kereta bandara di Stasiun BNI City? Public Relations KAI Bandara Diah Suryandari menjelaskan penumpang KRL cukup melakukan tap out di lantai 1 setelah tiba di peron yang ada di lantai dasar Stasiun BNI City.
Setelah melakukan tap out dari KRL, penumpang bisa langsung melakukan tap in di gate kereta bandara yang ada di lantai 1 stasiun. Yang memudahkan, kini untuk naik kereta bandara tak perlu lagi repot-repot beli tiket.
Dengan kartu multi trip (KMT) yang biasa digunakan di Commuter Line ataupun e-money yang diterbitkan perbankan pun sudah bisa untuk membeli tiket. Jadi, setelah tap out dari layanan KRL, dengan kartu yang sama penumpang bisa juga melanjutkan perjalanan atau tap in di gate kereta bandara.
"Kita ada kemudahan pada sistem pembelian tiket. Ada sistem Tap N Go. Tap in bisa digunakan pakai KMT ataupun pakai kartu perbankan. Nggak perlu beli tiket di vending machine dsn mobile aplikasi, tapi minimum saldo di kartunya itu Rp 70 ribu," papar Diah.
"Jadi misalkan dari Manggarai, turun di BNI City di lantai dasar, nanti lanjut tap out dulu. Kemudian masuk lagi ke kereta bandara, tap in pakai KMT atau tiket perbankan, bisa langsung," lanjutnya.
(hal/fdl)