Konstruksi Eco Green Parking Building yang digunakan untuk tempat parkir para tamu-tamu Presidensi G20 ditarget rampung pada 31 September 2022 mendatang, atau lebih cepat 3 bulan dari target waktu pengerjaan.
Untuk diketahui, kontrak pekerjaan telah ditandatangani awal tahun lalu di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) pada 28 April 2022 oleh PPK Bina Penataan Bangunan I, Rutilawati dan Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya, Purnomo dan turut dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Nilai proyek infrastruktur ini Rp 186,035 miliar.
"Dalam pembangunan Eco Green Parking Building ini kami mengerjakan pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, mekanikal, elektrikal, perpipaan serta landscape dari area Eco Green Parking Building. Selain itu, konsep dari revitalisasi gedung parkir TMII ini memang cukup berbeda karena mengedepankan konsep yang ramah lingkungan" ujar Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/22).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep ramah lingkungan yang dimaksud di sini mengacu pada peraturan atau pencapaian BGH (Bangunan Gedung Hijau) dari Kementerian PUPR, di antaranya fasad bangunan menggunakan tumbuhan lee kuan yew dan bougenville serta terdapat area void di dalam gedung yang ditanami pohon pulai.
Kemudian gedung parkir juga menerapkan sistem recycling untuk air hujan, di mana air hujan akan masuk dan disimpan di toren atau penyimpanan air, yang kemudian digunakan untuk flushing dan menyiram tanaman. Ada juga landscape bangunan pada gedung ini yang akan ditanami 124 pohon.
Sejak dimulai konstruksinya, Hutama Karya sudah membagikan hasil progres yang signifikan dari serah terima lahan per-tanggal 15 Mei 2022, pekerjaan ini sudah rampung dalam waktu 138 hari kalender atau 100 hari lebih awal dari kontrak 240 hari kalender.
Saat ini pembangunan Eco Green Parking Building ini sudah memasuki tahap finishing dengan sisa pekerjaan di antaranya pekerjaan fasad bangunan dan cat, pekerjaan landscape, tempat pembuangan sampah, power house, dan tescom mekanikal, elektrikal, dan perpipaan.
"Kami mengedepankan 3 faktor utama dalam pembangunan sebuah proyek, yaitu Biaya, Mutu, dan Waktu. Tiga faktor inilah yang kita tuangkan pada seluruh proyek yang Hutama Karya bangun, termasuk dalam proyek gedung parkir ini. Dengan cepatnya progres pembangunan ini, tentunya sebuah prestasi dan apresiasi baik dari owner atas performa baik yang perlu kita lanjutkan. Hingga saat ini pembangunan Eco Green Building Parking ini mencapai 98,164 %," imbuh Ferry.
Baca juga: TMII Buka Lagi Oktober 2022 |
Selain itu, Eco Green Building Parking memiliki luas bangunan 25.736,3 meter di atas tanah seluas 22,147 meter. Gedung ini juga dilengkapi dengan 1 basement dan terdiri dari 3 lantai. Gedung ini nantinya mampu menampung 1.026 kendaraan di antaranya 20 slot parkir untuk bus, 578 untuk mobil, 364 untuk motor, 50 untuk sepeda, serta parkiran khusus difabel sebanyak 14 slot.
Dalam pelaksanaanya, Hutama Karya juga menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak tahap awal pengukuran atau pemetaan.
"Output BIM kita optimalkan dalam pelaksanaan proyek mulai dari melakukan digital survey menggunakan Terrestrial Laser Scanner (TLS) yang berfungsi untuk pemetaan topografi dan mengetahui elevasi eksisting, penentuan desain yang lebih mudah, perhitungan volume pekerjaan yang lebih akurat, sampai dengan evaluasi capaian progres yang lebih mudah dikontrol", kata Ferry.
"Hutama Karya mendukung penuh revitalisasi pembangunan TMII dan berkomitmen untuk memberikan sarana pendukung guna memberikan kualitas dan mutu yang sesuai standar pada spesifikasi pembangunan Eco Green Building Parking ini," pungkasnya.
(prf/hns)