Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping akan meninjau kereta cepat November, bulan depan. Kunjungan tersebut disela-sela kehadiran Xi Jinping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Sebelum kunjungan dua presiden tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan minggu depan akan melakukan peninjauan khusus ke proyek kereta cepat. Luhut bilang hari Selasa depan dia akan berkunjung ke proyek kereta cepat.
"Saya hari Selasa akan meninjau," ungkap Luhut kepada wartawan ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, proyek kereta cepat diperkirakan akan bengkak biaya pembangunannya. Dalam catatan detikcom, pembengkakan akan berkisar di antara US$ 1,176 miliar hingga US$ 1,9 miliar, atau sekitar Rp 17,52 triliun hingga Rp 28,31 triliun (asumsi kurs Rp 14.900).
Soal kepastian pembengkakan biaya proyek kereta cepat sendiri Luhut enggan bicara banyak. "Ya nanti dengan keputusannya tanggal 16," ungkapnya singkat.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Sabtu 1 Oktober yang lalu sudah lebih dulu meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
Dalam kunjungan itu, Budi Karya menjelaskan yang tengah menjadi fokus utama penyelesaian kereta cepat adalah dari Stasiun Halim Jakarta sampai dengan Stasiun Padalarang. Pasalnya, Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder kereta cepat yang akan menuju Stasiun Bandung.
Budi Karya juga meninjau Stasiun Padalarang yang tengah dilakukan sejumlah pembangunan prasarana perkeretaapian untuk memperlancar perjalanan kereta feeder kereta cepat dari Stasiun Padalarang - Stasiun Cimahi - Stasiun Bandung.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik