Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal penyebab banjir di Jakarta. Menurutnya, biang kerok utama banjir adalah tingginya curah hujan di daerah hulu dan daratan tinggi sekitar Jakarta, sehingga membuat limpahan air kiriman menjadi lebih banyak.
Akibat dari curah hujan tinggi, membuat kapasitas sungai-sungai di Jakarta terlampaui. Hal ini membuat beberapa sungai di Jakarta, terlebih lagi Sungai Ciliwung meluap.
"Kejadian kemarin di daerah aliran sungai Ciliwung ada limpahan air datang dari hulu, ini memang karena curah hujan di hulu tinggi otomatis kapasitas sungai terlampaui. Karena terlampaui makanya air melimpah," ungkap Anies ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Data dan Fakta Banjir Hantui Warga Jakarta |
Menurut Anies kapasitas sungai dan drainase di Jakarta hanya mampu untuk menampung volume air hujan sebesar maksimal 100 milimeter per hari. Sebagai contoh, kapasitas drainase wilayah Jakarta mencapai 50 milimeter, dan di khusus di jalan protokol 100 milimeter per hari.
Sementara itu hujan yang mengguyur di Jakarta dan sekitarnya volumenya mencapai 140-180 milimeter per hari. Bahkan hujan dengan volume 180 milimeter itu mengguyur dalam waktu cepat, 2-3 jam. Maka wajar saja menurutnya Jakarta banjir.
"Ketika volume air hujan melampaui kapasitas sungai dan drainase, tentu akan jadi genangan dan banjir," ungkap Anies.
Anies pun memberikan contoh curah hujan yang tinggi dapat merendam Jakarta. Contohnya adalah kasus banjir di Bandara Halim Perdanakusuma beberapa tahun lalu. Di sana menurutnya merupakan kawasan yang bersih dan tertata rapih.
Cuma tetap saja banjir tetap terjadi, bahkan bandara itu harus terendam sampai setinggi 40 centimeter.
Simak video 'Anies: Jika Ada Daerah Banjir Berhari-hari, Manajemennya Nggak Bener':
Bersambung ke halaman selanjutnya.