Operator Pelabuhan Patimban Cari Mitra Strategis Kelola Terminal Peti Kemas

Operator Pelabuhan Patimban Cari Mitra Strategis Kelola Terminal Peti Kemas

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 23 Okt 2022 22:00 WIB
PT Pelni mengangkut muatan perdana dari Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, menuju Kepulauan Riau. Barang yang diangkut adalah semen.
Foto: dok. Pelni: PT Pelni mengangkut muatan perdana dari Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat
Jakarta -

Pengembangan Pelabuhan Patimban terus dikebut. Setelah terminal kendaraan sukses pengelolaannya, saat ini pembangunan terminal peti kemas sedang disiapkan.

Pemerintah telah menunjuk PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) untuk mengoperasikan tahap I-1 dan tahap I-2 Pelabuhan Patimban. PPI mengoperasikan terminal kendaraan dan terminal peti kemas melalui Perjanjian Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan jangka waktu konsesi selama 40 tahun.

Nah saat ini, PPI sedang dalam proses memilih mitra strategis internasional untuk mengoperasikan terminal peti kemas tersebut. Selanjutnya PPI bersama mitra strategis terpilih nanti akan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan terminal peti kemas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PPI saat ini sedang dalam proses pemilihan mitra strategis internasional untuk bekerja sama mengoperasikan Terminal Peti Kemas untuk mensukseskan pengembangan Pelabuhan Patimban ke depannya. Beberapa mitra Internasional sudah menyatakan minat untuk bekerja sama dengan PPI untuk pengoperasian terminal peti kemas," papar Direktur Utama PPI Fuad Rizal dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (21/10/2022).

"Mitra strategis yang saat ini dalam proses seleksi adalah Perusahaan yang sudah memiliki pengalaman mengelola Pelabuhan Internasional dan juga Perusahaan perkapalan besar dengan network yang luas dan memiliki standar operasi Internasional," lanjut Fuad Rizal.

ADVERTISEMENT

Seluruh infrastruktur Pelabuhan Patimban sendiri dibangun melalui kerjasama G to G antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) memberikan pinjaman lunak yang digunakan untuk membangun Pelabuhan Patimban.

Selama ini dalam mengoperasikan terminal kendaraan PPI sendiri bekerja sama dengan anak perusahaan Toyota Tsusho Corporation, PT Patimban International Car Terminal (PICT). Hasilnya pun cukup meyakinkan, terminal kendaraan yang sejak bulan Desember 2021 dioperasikan itu, sampai September 2022 sudah melayani lebih dari 150.000 unit mobil dan alat berat untuk tujuan pasar ekspor, impor dan domestik.

Untuk terminal peti kemas sendiri direncanakan akan beroperasi di tahun 2024 dengan kapasitas terpasang di tahap I-1 sebesar 525.000 Teus. Awal tahun depan akan dimulai pekerjaan pembangunannya untuk tambahan terminal kendaraan maupun terminal peti kemas.

Selain itu, akan dilakukan pekerjaan dregding untuk menambah kedalaman dari 10 meter menjadi 14 meter dan pembangunan jalan tol sepanjang 37.5 km dari tol Cipali dengan akses langsung ke Pelabuhan Patimban.

"Keberadaan jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh dari kawasan industri sekitar Patimban dan memperlancar pergerakan arus barang dari Kawasan Indutri ke Pelabuhan Patimban dan sebaliknya," ujar Fuad Rizal.

Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menjadi alternatif yang menarik untuk kapal-kapal domestik dan internasional berlabuh dan melakukan kegiatan bongkar muat serta dapat mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini menjadi tujuan lebih dari 50% lalu lintas kargo di Indonesia.

"Kementerian Perhubungan mendukung penuh rencana ini dan diharapkan nantinya Pelabuhan Patimban sebagai gerbang export dan impor, dengan kualitas layanan setara Pelabuhan Internasional akan dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan industri Jawa Barat dan membuat biaya logistik menjadi lebih kompetitif," tutur Fuad Rizal.

(hal/hns)

Hide Ads