Penumpang LRT Palembang Mulai Meningkat Saat Ridwan Kamil Bilang Sepi

Penumpang LRT Palembang Mulai Meningkat Saat Ridwan Kamil Bilang Sepi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 12:17 WIB
Light Rail Trainset (LRT) Palembang.
Foto: Dok. LRT Palembang
Jakarta -

LRT Palembang disebut-sebut menjadi moda transportasi yang sepi penumpang. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Namun nyatanya, saat ini penumpang LRT Palembang justru terus mengalami tren peningkatan. Menurut Pakar Transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas saat ini sudah mulai banyak upaya yang dilakukan Pemkot Palembang dan Pemprov Sumatera Selatan untuk menggenjot jumlah penumpang LRT Palembang.

Paling baru adalah dengan kebijakan integrasi penyediaan feeder angkot sebagai pelengkap LRT Palembang. Darmaningtyas bilang kebijakan itu membuat penumpang LRT Palembang jauh meningkat signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari catatan detikcom, Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sumatera Selatan meluncurkan layanan feeder LRT Palembang pada Juni lalu. Bahkan, disebutkan juga tarifnya akan digratiskan sampai Desember.

"Sejak diterapkan kebijakan integrasi dengan layanan Angkot di Palembang, jumlah penumpang LRT mengalami peningkatan signifikan," kata Darmaningtyas kepada detikcom, Senin (24/10/2022).

ADVERTISEMENT

Moda transportasi LRT Palembang, menurut Darmaningtyas terus dipromosikan sebagai moda transportasi harian oleh pemerintah daerah setempat. "Itu akan menambah jumlah penumpang LRT Palembang," sebutnya.

PT KAI Divre III Palembang juga menyatakan hal yang sama. Penumpang LRT Palembang memang sedang meningkat pesat akhir-akhir ini. Menurut Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti tren kenaikan penumpang terjadi setelah diluncurkannya beberapa kartu tiket berlangganan untuk layanan LRT Palembang. Banyak pelajar, mahasiswa, maupun pegawai yang menjadi pengguna LRT Palembang.

"Ada trend kenaikan karena banyak pengguna jasa yang memanfaatkan kartu berlangganan pelajar, mahasiswa maupun untuk pegawai serta mulai banyaknya aktivitas tatap muka," ungkap Aida kepada detikcom.

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah meluncurkan kartu pembayaran elektronik berlangganan, untuk pelajar sudah diterbitkan sebanyak 5.000 kartu dan kartu merdeka sebanyak 1.000 kartu, kartu berlangganan untuk penyandang disabilitas.

Dalam catatan detikcom, pelajar dan mahasiswa bisa menggunakan LRT Palembang selama sebulan dengan hanya membayar Rp 25.000 untuk kartu berlangganan tersebut.

Aida memaparkan datanya rata-rata penumpang harian di bulan Oktober 2022 saja sudah mencapai 9.666 penumpang setiap harinya. Bila bicara jumlah penumpang secara kumulatif hingga pertengahan Oktober sudah sebanyak 2.328.970 penumpang.

Aida menyatakan 3 stasiun paling banyak digunakan untuk naik turun penumpang yaitu Stasiun Asrama Haji dengan jumlah 36.028 penumpang, Stasiun Ampera 26.482 penumpang, dan Stasiun DJKA 25.259 penumpang.

Sementara itu, dalam catatan detikcom, Aida juga pernah memaparkan sepanjang 2022 sampai dengan triwulan III atau bulan September, LRT Palembang telah mengangkut 1.857.563 penumpang. Rata-rata untuk penumpang 7.058 pada weekdays dan 11.463 penumpang pada weekend.

Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2020 pada awal pandemi COVID-19 rata-rata harian penumpang 2.878. Salah satu minimnya penumpang karena ada pembatasan aturan social distancing dan aktivitas masyarakat.

Selanjutnya, pada 2021 juga masih berlaku pembatasan. Namun jumlah penumpang LRT Palembang harian rata-rata sudah mencapai 4.380 penumpang.

Simak juga video 'Dirut KAI Blak-blakan LRT Jabodebek Jadi Beban, Desain Nggak Benar':

[Gambas:Video 20detik]



Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui kritikan keras Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkritik keras LRT Palembang. Moda transportasi massal di Sumatera Selatan itu disebut-sebut menjadi contoh proyek transportasi yang sepi penumpang.

Menurutnya, telah terjadi kegagalan pengambilan keputusan LRT Palembang karena dasar perencanaannya dilakukan secara politis. Ridwan Kamil mengatakan keputusan membuat LRT Palembang didasarkan atas hajatan besar Asian Games 2018.

Padahal, jika saja melihat dari sisi perencanaan penumpangnya menurut Ridwan Kamil, LRT Palembang tidak bagus untuk dikembangkan. Dia pun menyinggung dana besar hingga Rp 9 triliun yang dikeluarkan untuk membangun proyek tersebut.

"Apa yang terjadi sekarang? Nggak ada penumpangnya, itu Rp 9 triliun. Nggak ada penumpangnya," sebut Ridwan Kamil dalam acara diskusi Synergy Ngopi dengan Jababeka di President University, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022).

Belakangan, Ridwan Kamil meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Menurutnya, dia mengatakan LRT Palembang sepi dan tidak ada penumpangnya berdasarkan hasil kunjungannya yang terakhir ke Palembang.

"Jika itu kurang berkenan dan keliru, sekali lagi saya haturkan permohonan maaf. Mungkin saya harus update dan jalan-jalan lagi ke Kota Palembang yang pembangunannya memang keren, pesat dan luar biasa," kata Ridwan Kamil dalam unggahan di Instagramnya.


Hide Ads