LRT Palembang disebut-sebut menjadi moda transportasi yang sepi penumpang. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun nyatanya, saat ini penumpang LRT Palembang justru terus mengalami tren peningkatan. Menurut Pakar Transportasi Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas saat ini sudah mulai banyak upaya yang dilakukan Pemkot Palembang dan Pemprov Sumatera Selatan untuk menggenjot jumlah penumpang LRT Palembang.
Paling baru adalah dengan kebijakan integrasi penyediaan feeder angkot sebagai pelengkap LRT Palembang. Darmaningtyas bilang kebijakan itu membuat penumpang LRT Palembang jauh meningkat signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari catatan detikcom, Kementerian Perhubungan dan Pemprov Sumatera Selatan meluncurkan layanan feeder LRT Palembang pada Juni lalu. Bahkan, disebutkan juga tarifnya akan digratiskan sampai Desember.
"Sejak diterapkan kebijakan integrasi dengan layanan Angkot di Palembang, jumlah penumpang LRT mengalami peningkatan signifikan," kata Darmaningtyas kepada detikcom, Senin (24/10/2022).
Moda transportasi LRT Palembang, menurut Darmaningtyas terus dipromosikan sebagai moda transportasi harian oleh pemerintah daerah setempat. "Itu akan menambah jumlah penumpang LRT Palembang," sebutnya.
PT KAI Divre III Palembang juga menyatakan hal yang sama. Penumpang LRT Palembang memang sedang meningkat pesat akhir-akhir ini. Menurut Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti tren kenaikan penumpang terjadi setelah diluncurkannya beberapa kartu tiket berlangganan untuk layanan LRT Palembang. Banyak pelajar, mahasiswa, maupun pegawai yang menjadi pengguna LRT Palembang.
"Ada trend kenaikan karena banyak pengguna jasa yang memanfaatkan kartu berlangganan pelajar, mahasiswa maupun untuk pegawai serta mulai banyaknya aktivitas tatap muka," ungkap Aida kepada detikcom.
Kementerian Perhubungan sebelumnya telah meluncurkan kartu pembayaran elektronik berlangganan, untuk pelajar sudah diterbitkan sebanyak 5.000 kartu dan kartu merdeka sebanyak 1.000 kartu, kartu berlangganan untuk penyandang disabilitas.
Dalam catatan detikcom, pelajar dan mahasiswa bisa menggunakan LRT Palembang selama sebulan dengan hanya membayar Rp 25.000 untuk kartu berlangganan tersebut.
Aida memaparkan datanya rata-rata penumpang harian di bulan Oktober 2022 saja sudah mencapai 9.666 penumpang setiap harinya. Bila bicara jumlah penumpang secara kumulatif hingga pertengahan Oktober sudah sebanyak 2.328.970 penumpang.
Aida menyatakan 3 stasiun paling banyak digunakan untuk naik turun penumpang yaitu Stasiun Asrama Haji dengan jumlah 36.028 penumpang, Stasiun Ampera 26.482 penumpang, dan Stasiun DJKA 25.259 penumpang.
Sementara itu, dalam catatan detikcom, Aida juga pernah memaparkan sepanjang 2022 sampai dengan triwulan III atau bulan September, LRT Palembang telah mengangkut 1.857.563 penumpang. Rata-rata untuk penumpang 7.058 pada weekdays dan 11.463 penumpang pada weekend.
Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2020 pada awal pandemi COVID-19 rata-rata harian penumpang 2.878. Salah satu minimnya penumpang karena ada pembatasan aturan social distancing dan aktivitas masyarakat.
Selanjutnya, pada 2021 juga masih berlaku pembatasan. Namun jumlah penumpang LRT Palembang harian rata-rata sudah mencapai 4.380 penumpang.
Simak juga video 'Dirut KAI Blak-blakan LRT Jabodebek Jadi Beban, Desain Nggak Benar':
Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui kritikan keras Ridwan Kamil.