Intip Biaya LRT Palembang yang Sempat Dikritik Ridwan Kamil, Tembus Triliunan

Intip Biaya LRT Palembang yang Sempat Dikritik Ridwan Kamil, Tembus Triliunan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 13:13 WIB
Light Rail Transit (LRT) merupakan salah satu proyek pembangunan Pemerintahan Jokowi-JK.
LRT Palembang/Foto: Raja Adil Siregar
Jakarta -

LRT Palembang mendapatkan kritik pedas dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Ridwan Kamil, telah terjadi kegagalan pengambilan keputusan LRT Palembang karena dasar perencanaannya dilakukan secara politis.

Ridwan Kamil mengatakan keputusan membuat LRT Palembang didasarkan atas hajatan besar Asian Games 2018. Karena itu, LRT Palembang pun jadi sepi penumpang. Padahal, jika saja melihat dari sisi perencanaan penumpangnya menurut Ridwan Kamil, LRT Palembang tidak bagus untuk dikembangkan.

Lantas bagaimana perubahan biaya pembangunan proyek ini dari waktu ke waktu? Dirangkum detikcom, berikut ringkasan perjalanan Biaya Pembangunan LRT Palembang:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui bahwa proyek LRT Palembang, yang juga disebut LRT Sumatera Selatan (Sumsel) mulai dibangun pada 2015 dan memiliki panjang 24,5 kilometer (km). Proyek siap beroperasi pada saat Asian Games berlangsung pada Agustus 2018.

Berdasarkan catatan detikcom, LRT Palembang merupakan proyek yang diinisiasi oleh pemerintah daerah Sumatera Selatan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa proyek ini diusulkan oleh Gubernur Sumsel kala itu Alex Noerdin.

ADVERTISEMENT

LRT Palembang sendiri merupakan proyek yang dilaksanakan menggunakan skema penugasan BUMN melalui Peraturan Presiden No. 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan di Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2015.

Di dalamnya diatur mengenai penugasan kepada PT Waskita Karya untuk membangun prasarana dan PT Kereta Api Indonesia untuk menyelenggarakan sarana kereta api.

Adapun pada mulanya total anggaran yang dikeluarkan negara untuk pembangunan infrastruktur tersebut mencapai 12 triliun. Namun tidak lama setelah itu, total anggaran proyek LRT Palembang ini diturunkan menjadi Rp 10,9 T.

Hal ini sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal itu disampaikannya oleh Sri Mulyani saat meninjau proyek tersebut pada 24 Mei 2017 silam.

"LRT yang tadinya diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 12 triliun, sesudah di-review, sekarang turun menjadi Rp 10,9 triliun. Dengan jarak sekitar 24,5 km, 13 stasiun, diperkirakan akan membuat kota Palembang menjadi kota yang semakin bergairah," kata Sri Mulyani kala itu.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa biaya pembangunan tersebut akan dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam tahun jamak alias multi years.

Adapun untuk pembiayaannya terlebih dahulu akan dibebankan kepada Waskita Karya selaku kontraktor proyek dalam bentuk biaya talangan dan akan diganti oleh pemerintah secara bertahap lewat APBN hingga 2020.

"Jadi kira-kira akan empat tahun. Mulai dari 2016, sudah mulai dengan biaya yang relatif masih sedikit Rp 350 miliar, tahun ini akan kita masukkan Rp 1,2 triliun, tahun depan Rp 4 triliun, dan dari total Rp 10,9, sebagian besar mungkin akan terselesaikan di 2018, dan sebagian sangat kecil dituntaskan tahun 2020," sebutnya.

Simak video 'Dirut KAI Blak-blakan LRT Jabodebek Jadi Beban, Desain Nggak Benar':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads