Kereta Pertama Sulawesi Mulai Operasi, Okupansi Tembus 100% Lebih

ADVERTISEMENT

Kereta Pertama Sulawesi Mulai Operasi, Okupansi Tembus 100% Lebih

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 20 Des 2022 10:32 WIB
Jakarta -

Rampungnya proyek pembangunan Kereta Api (KA) Makassar-Parepare telah dinanti-nanti oleh warga Sulawesi. Meski baru akan selesai secara penuh pada 2026 mendatang, namun pengoperasian kereta sudah dimulai secara terbatas untuk rute Maros-Garongkong.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api (KA) Sulawesi Selatan, Ditjen Perkeretaapian, Andi Amanna Gappa mengatakan, jalur KA tersebut kini sudah dioperasikan sepanjang 80 km dan melayani pemberhentian di 9 stasiun. Kesempatan pun dibuka bagi masyarakat yang ingin turut menjajal.

Gappa menambahkan, semenjak soft launching yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 2 Desember kemarin, terjadi peningkatan minat pengguna yang cukup tajam.

"Kita sudah memperpanjang layanan yang semula 66 km melalui 7 stasiun, sekarang kita sudah 80 km melayani 9 stasiun. Dan okupansinya pun trennya sudah meningkat cukup tajam. Di hari biasa rata-rata 90%, di hari weekend itu sudah 100% lebih," katanya kepada detikcom, dalam program Blak-blakan yang tayang Selasa (20/12/2022).

Bagi yang berminat menaiki KA tersebut, Gappa mengatakan, masyarakat bisa langsung datang ke stasiun atau bisa minta reservasi dengan mengajukan surat. Pihaknya pun telah menyebarkan informasi ini melalui berbagai platform mulai dari media sosial hingga media cetak.

"Untuk Senin hingga Jumat kita open, masyarakat bisa booking. Tapi Sabtu Minggu kadang okupansinya sudah di atas 100%, mereka harus datang langsung ke stasiun," ujarnya.

Saat ini, pihaknya baru menyediakan satu keberangkatan per harinya dan dua keberangkatan di weekend pulang-pergi (PP). Namun ke depan, Gappa mengatakan, tidak menutup kemungkinan frekuensinya ditambah.

"Ini kita menunggu kalau sudah ada sarana baru, frekuensinya bisa kita tingkatkan. Mungkin bisa sehari 8 kali, 16 kali jika memungkinkan," lanjutnya.

Lebih lanjut Gappa mengatakan, langkah pengoperasian terbatas ini dilakukan sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan. Hal ini penting karena menjadi bagian dari sosialisasi kepada masyarakat, supaya diketahui kalau KA ini sudah beroperasi.

"Yang kedua, dengan dioperasikannya KA ini menggunakan kereta inspeksi yang dimodifikasi, kita mendukung adanya layanan pariwisata. Sambil menunggu proses penyediaan sarana baru, yang diharapkan bisa didatangkan di tahun 2023. Maka nanti layanan bisa ditingkatkan kapasitasnya," terang Gappa.

Sementara menyangkut pembiayaan proyek ini, ia menyebut, kereta ini termasuk ke dalam angkutan perintis, yang mana pembiayaan operasional dan penyediaan sarananya didukung oleh pemerintah dalam bentuk subsidi.

"Pembiayaan ini sudah tercover di dalam skema perintis. Skema perintis selama 3 tahun, yang per tahunnya itu sekitar Rp 23 miliar," katanya.

Untuk selanjutnya, Gappa mengatakan, pihaknya akan meneruskan pembangunan ke arah Makassar dan ke arah Parepare. Harapannya, ke depan proyek ini bisa diwujudkan tidak hanya untuk di Sulawesi Selatan, tetapi juga di seluruh Sulawesi.

(eds/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT