Landasan pacu di Bandara Halim Perdanakusuma dilaporkan terkelupas. Padahal bandara tersebut baru selesai direvitalisasi empat bulan yang lalu. Hal ini dilaporkan oleh pemerhati penerbangan Alvin Lie.
"Saya baru mendapatkannya beberapa jam yang lalu. Jika permukaan landasan pacu mengelupas, tidak laik, bahkan membahayakan penerbangan," kata Alvin kepada wartawan, Senin (16/1/2023) kemarin.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun buka suara soal kejadian terkelupasnya landasan pacu di Bandara Halim Perdanakusuma. Kemenhub mengungkapkan sudah menerima informasi soal landasan pacu yang terkelupas pada pukul 08.00 WIB kemarin pagi. Landasan pacu yang terkelupas itu berada di sisi selatan lapangan terbang Halim Perdanakusuma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan kondisi landas pacu (runway) di Bandara Halim Perdanakusuma, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada hari ini Senin (16/1) pukul 8.05 WIB telah menerima info awal adanya pengelupasan aspal di landas pacu sisi selatan," tulis keterangan resmi atas nama Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas Dan Umum Ditjen Perhubungan Udara Mokhammad Khusnu dikutip Selasa (17/1/2023).
Kemenhub menyatakan kini pembersihan lapisan landasan pacu yang terkelupas sudah dibersihkan. Pihak Kemenhub dan pemangku kepentingan terkait sedang menyiapkan langkah-langkah perbaikan untuk landasan pacu yang rusak.
"Segera setelah diterima laporan langsung dilakukan pembersihan dan koordinasi antara pihak terkait termasuk kontraktor, khususnya untuk persiapan material dan peralatan untuk perbaikan," ungkap Khusnu.
Pada pukul 8.45 WIB kemarin, Kemenhub menyatakan landasan pacu telah kembali bisa beroperasi kembali.
Revitalisasi Bandara Halim sendiri dimulai sejak awal tahun 2022 kemarin. Revitalisasi itu bahkan dilandasi langsung dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Dalam aturan itu dijelaskan pembiayaan revitalisasi dilakukan dengan merogoh kocek negara alias dibiayai APBN.
"Pendanaan untuk pelaksanaan revitalisasi fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," demikian bunyi Pasal 3.
Sebelumnya, Plt. Dirjen Perhubungan Udara yang kala itu dijabat oleh Novie Riyanto menyatakan Kementerian Perhubungan menghabiskan lebih dari Rp 500 miliar untuk revitalisasinya bandara Halim. Uang sebesar itu digunakan untuk perbaikan runway dan terminal VIP.
"Untuk Halim sendiri ada Rp 500 miliar lebih untuk dua pekerjaan. Runway yang pertama dan kedua perbaikan dan pembangunan terminal VIP," ujar Novie saat dihubungi detikcom, Selasa (24/5/2022) yang lalu.
Pada akhirnya, revitalisasi selesai pada sekitar tengah tahun 2022. Kemudian, di bulan September 2022 Bandara Halim Perdanakusuma kembali dibuka untuk penerbangan umum.
(hal/dna)