Pemerintah baru saja meresmikan Pabrik bantalan karet 'antigempa' atau Lead Rubber Bearing (LRB) milik PT Magdatama Multi Industri (Magdatama) di Karawang, Bekasi. Produk LRB pabrik ini jadi komponen penting dalam konstruksi jembatan LRT Jabodebek yang menghubungkan Jakarta, Bogor dan Bekasi.
LRB atau Bantalan Karet Inti Timbal merupakan komponen infrastruktur yang berfungsi sebagai sesmic isolator atau peredam gempa, karena memiliki kemampuan redaman yang tinggi. Dengan komponen ini, gempa tidak akan terlalu terasa bagi masyarakat yang berada di dalam infrastruktur tersebut. Selain itu, infrastruktur juga akan lebih awet.
Pabrik LRB lokal terbesar di RI, pembangunan telan Rp 260 M
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, pabrik ini merupakan pabrik LBR terbesar di Indonesia yang memproduksi LBR dengan bahan baku dari dalam negeri.
"Pabrik ini mempunya kapasitas yang cukup besar, 14 ribu unit per tahun. Ini salah satu produksi lokal (terbesar), yang lain relatif kecil kapasitasnya. Dan ini memenuhi kebutuhan Pak Basuki Menteri PUPR untuk bearing baik jalan maupun jembatan. Dan bahan bakunya hampur semua local contain, baik itu baja maupun karetnya," kata Airlangga dalam acara peresmian Pabri LBR di Karawang, Bekasi, Senin (30/01/2023).
Sementara itu, Direktur Utama Magdatama Magdalena Santy mengatakan, LRB berperan penting dalam meredam goncangan saat gempa terjadi. Ia mengklaim, produknya itu diproduksi dari karet alami asli Indonesia oleh SDM lokal, begitu pula dengan tenaga ahlinya. Bahkan, nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk LRB sendiri mencapai 78,75%.
Magdalena pun bercerita, perusahaan telah berdiri sejak 1991 dan baru mulai memproduksi sendiri produk lokal di 2013. Akhirnya di 2021 pabrik LRB ini berdiri, dengan menelan biaya sekitar Rp 260 miliar. Dana tersebut terdiri atas dana investasi alat dan pembangunan gedung pabrik.
"(Rp 200 miliar) investasi untuk mesin-mesin. Seluruh mesin," ujarnya.
"(Pembangunan gedung pabrik) sekitar Rp 60 miliar," tambahnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.