Jakarta -
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi meminta pemerintah pusat menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Pulau Madura. Menurutnya, transportasi kereta dinilai bisa meningkatkan perekonomian.
Fauzi menjelaskan, ketika jalur kereta masih beroperasi, ada banyak komoditas yang ilir mudik dari Madura ke Surabaya. Termasuk wilayah-wilayah lain di Jawa Timur.
"Madura kaya akan komoditas garam, gula, jagung, dan daging sapi sehingga bisa menjadi kekuatan andalan nasional untuk menopang target swasembada pangan. Namun, saat ini infrastruktur untuk menopang hal tersebut belum cukup memadai, makanya perlu reaktivasi jalur kereta api," jelas Fauzi, dikutip detikJatim, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Pulau Madura memiliki jalur kereta api sepanjang 225 kilometer (km) yang sudah lama tidak aktif. Padahal jika itu diaktifkan lagi bisa meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.
Mengutip dari data LPSE Kementerian Perhubungan, Jumat (3/2/2023), tender kajian reaktivasi jalur kereta di Madura sempat dibuka pada tahun 2017. Adapun nama tender tersebut "Reviu Studi Kelayakan Reaktivasi Jalur KA di Pulau Madura" dengan nilai pagu paket sebesar Rp 840.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 826.595.000.
Akan tetapi, rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura belum masuk daftar prioritas pada kala itu. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memang berencana untuk reaktivasi rel kereta di Pulau Jawa dan Madura pada tahun 2017. Adapun panjang lintasannya mencapai 1.600 kilometer (km) lebih.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Berdasarkan catatan detikcom, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan saat itu, Prasetyo Boeditjahjono, menuturkan bahwa pihaknya baru bisa melakukan reaktivasi secara bertahap. Sesuai rencana Kemenhub, jalur-jalur rel mati tersebut baru bisa direaktivasi seluruhnya pada 2030 mendatang.
Dari ribuan kilometer jalur rel mati tersebut, prioritas utama kala itu yakni jalur Padalarang-Cianjur, Tawang-Tanjung Emas, Semarang Kedungjati-Tuntang, kemudian dilanjutkan dengan Rangkasbitung-Labuan.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta jalan tol di Pulau Madura. Jika kehadiran jalan tol di Madura tidak memungkinkan, dia meminta kereta api yang ada di wilayahnya bisa diaktivasi kembali. Aspirasi disampaikan Fauzi langsung ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat kunjungan ke Sumenep, Kamis (2/2/2023) kemarin.
"Ini kan APBN hadir untuk Madura, saya ingin menyampaikan aspirasi saja, itu orang Madura ingin ada tol. Karena tol informasinya tidak memungkinkan, maka kami minta kereta, reaktivasi kereta," katanya.
Terkait hal ini, Sri Mulyani mengakui jika infrastruktur di Indonesia masih sangat kurang. Semua disebut tak bisa dilakukan sekaligus karena ada prioritas yang sudah ditetapkan.
"Proyek-proyek yang memang sudah merupakan prioritas tinggi biasanya masuk kepada proyek strategis nasional (PSN). Di situ kita mendukung melalui pembelian tanahnya, kemudian menggunakan instrumen perpajakan untuk memberi insentif-insentif," jelasnya.
Meski begitu, Bendahara Negara itu janji akan terus membangun infrastruktur hingga menuju wilayah Timur. Para pimpinan di unit Kementerian Keuangan akan diminta untuk melihat proyek prioritas yang bisa segera dibangun di Pulau Madura.
"Saya sekarang sudah menginstruksikan kepada seluruh Kanwil Kementerian Keuangan untuk bekerja bersama-sama kanwil BC (bea cukai) bisa membantu bahkan ikut di dalam mempertemukan kegiatan ekonomi dengan pembiayaannya," imbuhnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah yang ikut dalam kunjungan kerja turut memberikan sinyal positif. Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait permintaan tersebut.
"Saya sudah bicara dengan Pak Mahfud MD. Insya Allah akan ada investor dari Jepang untuk rel kereta api di Madura dalam satu (sampai) dua tahun ini. Percayalah," pungkasnya.