Jalur kereta di Pulau Madura ingin dihidupkan kembali. Dorongan ini sudah disuarakan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Pada dasarnya, proyek reaktivasi jalur kereta Madura bukan lah hal baru. Proyek ini sudah tercantum dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Untuk mengerjakannya, butuh investasi triliunan rupiah. Meski begitu, Ketua Badan Anggaran DPR MH Said Abdullah yang juga putra daerah Madura menyatakan sudah ada investor Jepang yang menyatakan minat untuk membiayai proyek reaktivasi rel kereta api di Madura.
"Insyaallah akan ada investor dari Jepang untuk rel kereta api di Madura dalam satu dua tahun ini. Percayalah," kata Said yang mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kunjungannya di Sumenep dilansir dari detikJatim, Sabtu (4/2/2/2023).
Said Abdullah mengaku sudah membicarakan usulan reaktivasi jalur kereta api oni di tingkat nasional. Pembicaraan juga banyak dilakukan dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang juga putra daerah Madura.
"Saya sudah berbicara di tingkat nasional bersama Pak Mahfud Md," tambah Said Abdullah.
Dalam Perpres 80 tahun 2019 sendiri dijelaskan proyek reaktivasi yang akan dilakukan adalah Reaktivasi Jalur KA Kamal-Sumenep. Proyek ini bakal digarap di beberapa Kabupaten pada Pulau Madura, mulai dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Disebutkan juga prediksi awal hitung-hitungan biaya proyek tersebut sebesar Rp 3,37 triliun. Sumber dananya dituliskan dari BUMN.