PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menggenjot pembangunan jalur MRT Fase 2A dan 2B. Jalur kereta bawah tanah yang membentang dari utara ke selatan (north-south) itu ditargetkan selesai di 2032.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan MRT fase 2 membentang dari kawasan Ancol Barat sampai dengan Bundaran HI. Saat ini pembangunan jalur MRT Jakarta north-south baru berjalan pada fase 2A sementara fase 2B belum mulai digarap.
"2A itu (Bundaran) HI sampai (Jakarta) Kota sekarang sedang dalam konstruksi. Bahkan Bundaran HI sampai harmoni itu sudah 57%, Harmoni - Mangga Besar 27%, kemudian terakhir Mangga Besar sampai Kota itu sekitar 19%," kata Tuhiyat, dalam konferensi pers di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2023).
Tuhiyat menjabarkan, ditargetkan pengerjaan proyek MRT Jakarta Fase 2A ini akan rampung dan sudah bisa beroperasi pada 2028-2029. Sementara untuk pengerjaan jalur fase 2B akan dilakukan paralel.
"Kemudian tapi 2B-nya dari Kota sampai Ancol itu kita berharap bukan setelah itu selesai kemudian 2B, tapi itu kita lakukan paralel ya. Sampai dengan Ancol selesai di situ, harusnya tidak melebih dari tahun 2032, tapi paralel yang bersamaan," imbuhnya.
Dengan demikian, ditargetkan untuk keseluruhan jalur MRT Jakarta fase 2 keseluruhan dari kawasan Ancol Barat hingga Bundaran HI dapat rampung total pada 2032.
Tuhiyar menambahkan, di saat yang bersamaan pihaknya juga akan berupaya menjalankan proyek fase 3 yaitu Cikarang-Balaraja, yang terbentang dari timur ke barat (east-west). Proyek ini terbagi menjadi ini di bagi dua antara lain fase 1 Medan Satria - Kembangan, serta fase 2 yakni Medan Satria - Cikarang dan Kembangan - Balaraja.
"Kita akan bangun coba awal mengawali ini fase pertama stage pertama Medan Satria - Tomang kurang lebih sekitar 24 km," katanya.
Di sisi lain, Tuhiyat tidak mengatakan kapan pembangunan fase 2B akan di mulai. Ia mengatakan persoalan tentang masalah pembebasan lahan di Depo Ancol Barat sudah mendekati final.
"Insyaallah kita tentukan di Mei dan Juni nanti (penyelesaiannya). Tunggu saja mengenai keputusan depo itu seperti apa," kata Tuhiyat.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya sempat terjadi permasalahan lahan di kawasan Ancol Barat hingga menyebabkan adanya beberapa perubahan pada pembangunan MRT Jakarta fase 2. Hal ini dibahas langsung dalam rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diikuti para menterinya pada Agustus 2022 silam.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan beberapa perubahan yang mungkin terjadi pada proyek MRT Jakarta fase II di antaranya titik akhir proyek MRT Utara-Selatan Jakarta.
Menurut Airlangga rencana awal titik akhir MRT Jakarta fase II di Ancol Barat kemungkinan akan berubah, pasalnya ada masalah pada lahan yang disediakan di Ancol Barat. Ada opsi titik akhir dipindah ke wilayah Ancol lainnya ataupun di dekat kawasan Marina, Ancol.
"Arahan Bapak Presiden tentu untuk melihat titik akhir daripada proyek ini, karena titik akhirnya yang direncanakan sekarang di Ancol Barat itu masih ada beberapa masalah lahan sehingga diminta dipertimbangkan dan dicarikan alternatif lain di wilayah Ancol ataupun di Marina," ungkap Airlangga dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).
"Tentu ini nanti diharapkan dari perolehan lahan baik dari Menteri ATR/BPN maupun Gubernur DKI," sambungnya.
(das/das)