Basuki dan Hadi 'Dicolek' Jokowi Soal Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Demak

ADVERTISEMENT

Basuki dan Hadi 'Dicolek' Jokowi Soal Ganti Rugi Lahan Tol Semarang-Demak

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 27 Feb 2023 11:01 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama cucunya Jan Ethes berfoto bersama sejumlah pelajar seusai meresmikan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Gerbang Tol Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023). Presiden Joko Widodo berharap jalan tol sepanjang 16,01 Km Seksi II ruas Sayung-Demak yang menelan anggaran sekitar Rp5,9 triliun itu bisa mengintegrasikan efisiensi transportasi logistik kawasan pertanian, perkebunan, industri dan pariwisata yang melewati Jalur Pantura. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.
Presiden Jokowi saat meresmikan tol Semarang-Demak seksi 2 ruas Sayung-Demak di Kabupaten Demak (Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan tol Semarang-Demak seksi 2 ruas Sayung-Demak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Sabtu kemarin. Namun ada hal yang tersingkap dalam acara seremonial tersebut, dia meminta beberapa menterinya untuk segera menyelesaikan perkara ganti rugi pembebasan lahan di tol itu.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan, pemerintah akan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut. Presiden Jokowi juga telah memerintahkan kementerian terkait untuk segera menyelesaikannya.

"Kalau bisa selesai dalam waktu dekat, tidak berlarut-larut. Presiden memerintahkan kepada saya dan Bapak Mensesneg untuk segera diselesaikan masalah ini. Jangan sampai masyarakat rugi menunggu," kata Hadi, dalam keterangannya, dikutip Senin (27/2/2023).

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat akan mengawal dan mendampingi masyarakat dalam proses pencairan tersebut. Hadi juga menargetkan pada minggu ini permasalahan tersebut bisa selesai.

"Minggu ini saya kira sudah selesai. Tadi Kepala BPN juga sudah saya panggil untuk menyupervisi, mendampingi ke pengadilan kemudian uang segera diserahkan," lanjutnya.

Sementara itu dalam keterangan terpisah, Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah mendapatkan arahan dari Presiden agar semua lahan yang dibebaskan akan diperlakukan seperti tanah biasa. Dengan demikian, pendekatan tanah musnah yang menurut aturan bernilai 25% dari nilai jual objek pajak (NJOP) sudah tidak berlaku.

"Untuk selanjutnya, tanah yang diganti akan tetap dibayarkan sesuai hasil appraisal (penaksiran harga tanah) dari Kementerian ATR/BPN," ujar Basuki.

Lebih lanjut Basuki mengatakan, proses appraisal tersebut akan diselesaikan kurang lebih dalam 2 minggu. Hal ini diharapkan bisa cepat terselesaikan agar pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Semarang-Sayung sepanjang 10,39 km bisa segera dilaksanakan.

"Appraisal akan diselesaikan dalam 2 minggu ke depan agar kita bisa segera mulai konstruksi Seksi 1 nya. Jadi ditargetkan semua ruas Tol Semarang-Demak ini selesai pada akhir tahun 2024," tutur Menteri Basuki.

Sebagai tambahan informasi, Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,40 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Adapun seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,01 km baru saja diresmikan Jokowi pada Sabtu (25/2/2023).

Seksi 2 ruas Sayung-Demak menelan anggaran hingga Rp 5,9 triliun. Tuas ini merupakan porsi investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta Konsultan Perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero).

Sementara seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe - Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi dukungan konstruksi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 triliun yang bersumber dari APBN. Ruas ini sudah terkontrak sepanjang 10 km dan sedang dalam proses pembebasan lahan.

Dalam momentum peresmian Seksi 2 ruas Sayung-Demak, Jokowi sempat bertemu dengan sejumlah kelompok pendemo yang meminta kepastian ganti rugi pembebasan lahan dari Tol Semarang-Demak ini.

Merespons aksi masyarakat tersebut, Jokowi meminta Asisten Ajudan Presiden Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah untuk mengundang perwakilan dari kelompok masyarakat tersebut untuk berdialog.

"Nanti undang tiga orang perwakilan," ucap Jokowi kepada Syarif dikutip dari laman Setkab, Sabtu (25/2/2023).

Usai peresmian, Jokowi pun bertemu dengan perwakilan masyarakat yang menyampaikan aspirasi tersebut. Saat pertemuan, perwakilan masyarakat menyampaikan kepada Jokowi terkait permasalahan pencairan ganti rugi lahan mereka yang terdampak.

(das/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT