Dana Infrastruktur Jumbo Rp 3.309 Triliun, Jokowi Bikin Apa Saja?

ADVERTISEMENT

Dana Infrastruktur Jumbo Rp 3.309 Triliun, Jokowi Bikin Apa Saja?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 27 Feb 2023 18:15 WIB
Jokowi di IKN
Presiden Joko Widodo (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggenjot lebih banyak pembangunan infrastruktur. Bahkan, Jokowi memamerkan telah menggelontorkan Rp 3.309 triliun hanya untuk pembangunan infrastruktur selama menjabat hampir dua periode.

Menurutnya pembangunan infrastruktur ini dilakukan tidak hanya di Jawa. Dia mengatakan pembangunan infrastruktur dilakukan dengan konsep Indonesia sentris tidak hanya Jawa sentris.

"Infrastruktur kita habiskan anggaran Rp 3.309 triliun," ungkap Jokowi dalam pidatonya di agenda Rakernas PAN, yang disiarkan virtual, Minggu (26/2/2023).

Apa hasil dari pembangunan infrastruktur Rp 3.000 triliun yang dilakukan Jokowi?

Menurutnya hasil dari pembangunan itu saat ini sudah terlihat dari meratanya investasi ke Indonesia. Investasi sendiri menurutnya menjadi salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi.

Sejauh ini Jokowi memaparkan dengan berbagai infrastruktur yang dibangun di berbagai daerah investasi pun bermunculan.

"Pergeserannya ini terjadi. Karena infrastrukturnya siap, misalnya jalan tol, bandara airport, sudah siap di luar Jawa dihubungkan dengan kawasan industri, perkebunan, pertanian, pariwisata, kemudian investasi bergeser," papar Jokowi.

Di masa lalu, Jokowi memaparkan umumnya arus investasi di Indonesia 70%-nya atau mayoritas investasi cuma datang ke Pulau Jawa. Nah saat ini berbeda, 53% investasi justru mengalir ke daerah di luar Jawa.

"Dulu itu 70-30, selalu di Jawa itu 70% dari total investasi. Sekarang bergeser, 53% itu di luar Jawa bukan di Jawa lagi," sebut Jokowi.

Lantas apa saja yang sudah dibangun Jokowi selama hampir 9 tahun ini?

Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong pernah memaparkan hal tersebut dalam keterangan resminya September 2022 lalu.

Saat itu, Usman Kansong menjabarkan hingga September 2022 total pembangunan tol selama kepemimpinan Jokowi telah mencapai 2.042 kilometer, sedangkan pembangunan jalan non tol mencapai 5.515 kilometer.

Selain itu, pembangunan proyek bandara telah mencapai 16 bandara dan 38 bandara mendapatkan perbaikan. Pembangunan proyek Pelabuhan juga dioptimalisasi dengan 18 pelabuhan baru dan sebanyak 128 pelabuhan mengalami perbaikan.

Kemudian, percepatan konstruksi bandara turut didorong oleh Jokowi, Usman menjabarkan telah terdapat 29 proyek bandara yang dapat diselesaikan dan 9 konstruksi ditargetkan akan rampung pada tahun 2023. Hal ini merupakan peningkatan karena sebelumnya, hingga tahun 2014, hanya terdapat total 24 pembangunan proyek bandara di Indonesia.

Berkaitan dengan ketersediaan air bersih, Usman menyampaikan proyek pembangunan bendungan juga turut dioptimalkan pada masa pemerintahan presiden Jokowi. Telah terdapat 12 proyek bendungan yang telah selesai dan 27 bendungan akan ditargetkan selesai pada tahun 2024. Padahal, tahun sebelumnya hanya terdapat 14 bendungan yang selesai, sedangkan beberapa proyek bendungan yang lain tidak rampung.

Sementara itu, untuk infrastruktur penopang aktivitas perekonomian masyarakat lainnya pemerintah juga melakukan pembangunan jalan desa sepanjang 227.000 kilometer, pembangunan embung sebanyak 4.500 unit, 71.000 unit irigasi, jembatan sepanjang total 1.300 meter.

Kemudian ada juga pembangunan pasar desa sebanyak 10.300 unit, pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebanyak 57.200 unit, penahan tanah sebanyak 62.500 unit, dan tambat perahu sebanyak 6.100 unit.

Jokowi pun, menurut Usman, telah mengedepankan konsep Indonesia sentris, pembangunan tidak hanya berpusat di pulau Jawa dan Sumatra, contohnya pembangunan IKN di Kalimantan serta jalan tol di Sulawesi dan Papua.

"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi. Setiap pergantian Presiden tentu seharusnya ada peningkatan dalam berbagai sektor seperti penyediaan air bersih, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan Posyandu)," jelas Usman.

(hal/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT