Proyek Bendungan di Konawe Sultra Dikebut, Ini Progresnya

ADVERTISEMENT

Proyek Bendungan di Konawe Sultra Dikebut, Ini Progresnya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 09 Mar 2023 19:19 WIB
Bendungan Ameroro Sulawesi Tenggara
Foto: Dok. Kementerian PUPR: Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Jakarta -

Kementerian PUPR terus menggenjot pembangunan Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proyek tersebut ditargetkan rampung pada November 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.

"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (9/3/2023).

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Kementerian PUPR Agus Safari mengatakan, Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp1,6 triliun. Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO).

"Saat ini progres konstruksinya mencapai 71% dengan target selesai November 2023," kata Agus.

Bendungan Ameroro masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 untuk menambah jumlah tampungan air di Sulawesi Tenggara dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air.

Agus mengatakan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung 98,81 juta m3. Bendungan ini diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Konawe.

"Bendungan Ameroro juga berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun," imbuhnya.

Tidak hanya itu, bendungan ini juga membendung Sungai Ameroro yang merupakan anak sungai dari Sungai Konaweha memiliki fungsi utama untuk mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 m3/detik. Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Lasolo Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Nantinya, bendungan ini diharapkan dapat memperkuat suplai air baku dan irigasi di kawasan tersebut. Sebagai daerah penyangga Kota Kendari, Ibu Kota Sulawesi Tenggara, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang membutuhkan air baku bersumber dari bendungan.

(hns/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT