Tol Puncak Sepanjang 51,8 Km Jadi Dibangun, Telan Biaya Rp 24 T

Tol Puncak Sepanjang 51,8 Km Jadi Dibangun, Telan Biaya Rp 24 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 28 Mar 2023 14:46 WIB
Ilustrasi Puncak
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Jakarta -

Pemerintah tengah menggodok rencana pembangunan Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur. Disebut-sebut, proyek pembangunan tol sepanjang 51,8 km ini akan menelan biaya hingga Rp 24,37 triliun.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, jalan tol ini telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034. Adapun saat ini telah disetujui izin untuk pelaksanaan kajian studi atau feasibility study (FS).

"Saat ini sudah diberikan izin untuk kajian studi pada PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT," kata Danang, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI Dengan Kepala BPJT Kementerian PUPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam materi yang disajikannya saat pemaparan, tertera total biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi tol tersebut mencapai sekitar Rp 24,37 triliun. Angka ini terdiri atas pembangunan untuk 5 seksi tol sepanjang 51,8 km tersebut.

Rinciannya, pertama untuk seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp 3,1 triliun. Kemudian untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp 2,4 triliun. Dan seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp 8,02 triliun.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, untuk seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp 1,68 triliun. Kemudian untuk seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp 9,07 triliun.

Pada tahun 2023 ini, BPJT menargetkan sejumlah pengerjaan mulai dari feasibility study, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), hingga Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT). Sementara untuk 2024, ditargetkan proses pengadaan tanah dan Detail Engineering Design (DED).

"Jalan Tol Caringin-Puncak-Cianjur telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun atau operasi pada 2030-2034," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, rencana ini sempat diutarakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian pada September 2022 lalu. Ia mengatakan, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di kawasan puncak.

Dia mengatakan pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan jalan bebas hambatan alias jalan tol dari Caringin menuju Puncak dengan total panjang 18 kilometer. Rutenya, mulai dari Caringin-Cisarua-Gunung Mas.

Hedy menjelaskan, pengusahaan jalan tol ada dua skema yaitu dengan jalur solicited dan jalur unsolicited atau biasa juga disebut prakarsa. Jalur solicited yaitu masuk ke dalam rencana kerja (pipeline) kementerian. Ditjen Bina Marga akan melakukan proses pra-FS (feasibility study) yang tahun ini sedang dilakukan, kemudian FS, AMDAL, pembebasan tanah, dan sebagainya.

"Nanti akan dilihat apabila butuh dukungan pemerintah tentu akan masuk ke dalam antrian dukungan pemerintah," jelas Hedy dalam keterangannya, dikutip dari website resmi Bina Marga, Rabu (15/6/2022).

Ataupun jalan tol ini dibangun lewat jalur yang kedua yaitu jalur prakarsa dengan melibatkan badan usaha swasta. Dirjen Bina Marga menyebut, itu bisa lebih cepat, dan sebagai salah satu solusi yang harus dieksplore.

"Kalau memang dari model bisnisnya yang teman-teman hitung memungkinkan untuk prakarsa, kita akan tawarkan secara prakarsa kalau ada yang berminat," lanjut Hedy.




(zlf/zlf)

Hide Ads