Pembangunan Tol Digenjot, Target 2024 Tersambung 3.196 Km

Pembangunan Tol Digenjot, Target 2024 Tersambung 3.196 Km

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 28 Mar 2023 20:23 WIB
Tol Binjai-Pangkalan Brandan
Tol Binjai-Pangkalan Brandan.Foto: Dok. PT Hutama Karya (Persero)
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bekerja sama membangun tol dan meningkatkan kualitas pengelolaannya. Tujuannya agar semakin banyak wilayah di Indonesia tersambung lewat tol.

Menurut data BPJT Kementerian PUPR hingga Maret 2023 sudah ada 70 ruas jalan tol operasi yang dikelola oleh 49 BUJT dengan total panjang jalan tol mencapai 2.623,51 kilometer (km).

"Ditargetkan hingga akhir 2024 akan tersambung jalan tol sepanjang total 3.196 km, di mana jalan tol yang saat ini dalam tahap konstruksi sepanjang 720 km," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (28/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danang menjelaskan, jalan tol yang sudah terbangun dan mulai beroperasi sepanjang tahun 2023 ini sepanjang 24,39 km. Jalan tol tersebut yaitu Semarang-Demak Seksi 2 (16,01 km), Bekasi-Cawang-Kp Melayu seksi 2A (4,88 km), dan Cinere-Jagorawi seksi 3A (3,5 km).

Selanjutnya, direncanakan hingga akhir 2023 jalan tol beroperasi akan bertambah 309,78 km, yaitu Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 4-6 (28,2 km), Ciawi-Sukabumi seksi 2 (11,9 km), Cibitung-Cilincing seksi 4 (7,7 km), Cimanggis-Cibitung seksi 2 (23,01 km), Serpong-Cinere seksi 2 (3,6 km). Lalu ada Sigli-Banda Aceh seksi 5-6 (13,2 km), Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1-2 (38,45 km), Pasuruan-Probolinggo seksi 4A (8,57 km), Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 (31,25 km), Serpong-Balaraja seksi 1B (5,4 km), Kisaran-Tebing Tinggi (47,6 km), Binjai-Langsa (26,2 km), dan Sp. Indralaya-Prabumulih (64,7 km).

ADVERTISEMENT

Sementara pada2024 ditargetkan sepanjang 262,41 km jalan tol akan beroperasi, yaitu Kayu Agung-Palembang-Betung (24,9 km), Padang-Pekanbaru (24,7 km), Cinere-Jagorawi seksi 3 (2 km), Sigli-Banda Aceh seksi 1 (24,67 km), Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 3-4 (58 km), Serang-Panimbang seksi 2 (24,17 km), Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Paket 1-2 (42,37 km), Yogyakarta-Bawen seksi 1 (8,8 km), dan Jalan Tol Akses IKN (52,8 km).

"Sebagai upaya pengelolaan jalan tol berkelanjutan, Kementerian PUPR terus mendorong BUJT untuk terus meningkatkan kualitas dan estetika jalan tol dengan beautifikasi dan landscaping, serta memperhatikan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagaimana instruksi Menteri PUPR," ujar Danang.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Dalam rangka meningkatkan fungsi monitoring penyelenggaraan jalan tol, Danang menyampaikan bahwa telah dilakukan pengembangan teknologi. Salah satunya penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) dengan memanfaatkan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS).

Hal tersebut dapat menghilangkan antrean di gerbang tol. Adapun MLFF ditargetkan akan diujicoba di Jalan Tol Bali-Mandara pada Juni 2023 mendatang.

Danang juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa kendala dalam penyelenggaraan jalan tol. Di antaranya yaitu keterbatasan fiskal pemerintah serta penurunan kemampuan investor akibat kondisi perekonomian global.

"Maka untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan ketergantungan pada APBN, diperlukan creative financing melalui pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Dukungan Pengusahaan Jalan Tol. Diharapkan BLU ini dapat menjadi penyelesaian untuk permasalahan ketersediaan pembiayaan pembebasan tanah maupun dukungan pemerintah lainnya," tutur Danang.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, meminta BPJT agar dalam pengusahaan jalan tol harus mengedankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan berkeadilan.

"Kami meminta BPJT agar meningkatkan pengawasan pada pembangunan konstruksi jalan tol dalam rangka pemenuhan SPM," katanya.


Hide Ads