Dalam rangka meningkatkan fungsi monitoring penyelenggaraan jalan tol, Danang menyampaikan bahwa telah dilakukan pengembangan teknologi. Salah satunya penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) dengan memanfaatkan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS).
Hal tersebut dapat menghilangkan antrean di gerbang tol. Adapun MLFF ditargetkan akan diujicoba di Jalan Tol Bali-Mandara pada Juni 2023 mendatang.
Danang juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa kendala dalam penyelenggaraan jalan tol. Di antaranya yaitu keterbatasan fiskal pemerintah serta penurunan kemampuan investor akibat kondisi perekonomian global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan ketergantungan pada APBN, diperlukan creative financing melalui pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) Dukungan Pengusahaan Jalan Tol. Diharapkan BLU ini dapat menjadi penyelesaian untuk permasalahan ketersediaan pembiayaan pembebasan tanah maupun dukungan pemerintah lainnya," tutur Danang.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, meminta BPJT agar dalam pengusahaan jalan tol harus mengedankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan berkeadilan.
"Kami meminta BPJT agar meningkatkan pengawasan pada pembangunan konstruksi jalan tol dalam rangka pemenuhan SPM," katanya.
(hns/hns)