Suchandra juga mengungkap kendala lain dalam pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo seksi 1.1, yakni cuaca ekstrem yang terjadi beberapa bulan ini.
"Januari, Februari, Maret itu hujan. Nggak bisa alam Indonesia itu dari dulu kan... Sebenarnya itu tidak pernah kita jadikan alasan. Walaupun kenyataannya kita sulit, ketika hujan itu kita mau menimbun tanah itu sulit," pungkasnya.
Sebagai informasi, secara keseluruhan proyek ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo akan dibangun sepanjang 96,57 km. Pembangunannya ini dilaksanakan secara bertahap, seksi per seksi mulai dari seksi 1, 2 hingga 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama ada Seksi I Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,38 km. Seksi ini terbagi menjadi Paket 1 Solo-Klaten (22,30 km) dan Paket 2 Klaten-Purwomartani (20,08 km).
Kemudian, untuk Seksi II Purwomartani-Gamping sepanjang 23,43 km juga terbagi menjadi 2 paket, yaitu Paket 2.1 Purwomartani-Monjali (9,43 km) dan Paket 2.2 Monjali-Gamping (14 km) yang ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2025 mendatang.
Khusus untuk Purwomartani hingga Maguwoharjo (3,63 km) dan Trihanggo hingga Junction Sleman (3,25 km) ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2024.
Selanjutnya untuk Seksi III Gamping-Purworejo sepanjang 30,77 km terbagi menjadi Paket 3.1 Gamping-Wates (17,45 km) dan Paket 3.2 Wates-Purworejo (13,32 km). Saat ini, Seksi II dan III masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai pada kuartal IV 2025 mendatang.
(ada/hns)