Dikritik Demokrat, Ini Proyek-proyek Bombastis Jokowi Selama Menjabat

Dikritik Demokrat, Ini Proyek-proyek Bombastis Jokowi Selama Menjabat

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 07 Mei 2023 17:28 WIB
Pindah Ibu Kota
Foto: Pindah Ibu Kota (Denny Pratama/detikcom)

3. Kereta Api (KA) Makassar-Parepare

KA Makassar-Parepare merupakan kereta pertama yang beroperasi di Pulau Sulawesi dan merupakan tahap 1 dari proyek strategis nasional (PSN) Trans Sulawesi. Dari total panjang jalur KA Makassar-Parepare sepanjang 145 km, yang sudah terbangun sepanjang 120 km.

Ditargetkan mulai beroperasi secara reguler pada Juni 2023, KA ini bisa dinikmati untuk rute Maros-Barru sepanjang 80 kilometer, dengan kapasitas penumpang 280 orang. Pemerintah telah merogoh kocek hingga Rp 9,2 triliun untuk mengoperasikan rute tersebut.

KA Makassar-Parepare diperkirakan dapat melaju dengan kecepatan 110 km/jam. Sejak uji coba terbatas awal Oktober 2022, KA ini terus mengalami peningkatan kecepatan. Dengan peningkatan kecepatan ini, waktu tempuh kereta Makassar-Parepare untuk lintas Maros-Garongkong dapat dipangkas menjadi 68 menit dari sebelumnya 86 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4. Bendungan

Bendungan menjadi salah satu infrastruktur yang pembangunannya terus digenjot Presiden Jokowi. Hingga 2024 mendatang, ditargetkan sebanyak 61 bendungan telah terbangun di seluruh Indonesia. Rencana ini pun telah diinisiasi sejak 2014 silam dan dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sampai Februari 2023, pemerintah telah selesai membangun sebanyak 36 bendungan. Adapun 25 sisanya saat ini tengah dalam proses konstruksi dan diharapkan pada tahun depan bisa rampung total.

ADVERTISEMENT

5. Jalan di Papua

Pembangunan infrastruktur jalan di kawasan Papua juga menjadi salah satu prioritas Jokowi. Dari 2014 s.d 2022 pemerintah telah berhasil menyelesaikan pembangunan jalan Trans Papua sepanjang 3.462 km dan jalan di perbatasan sepanjang 1.098 km.

Selain infrastruktur jalan, pemerintah juga telah membangun jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km dan melakukan perbaikan Bandara Domine Eduard Osok Sorong, serta pembangunan beberapa bandara baru seperti di Wamena dan Jayawijaya. Lalu, ada juga pembangunan lintas batas di 3 lokasi. Mulai dari Skouw, Sota, dan Yetetkun.

Adapun secara keseluruhan, pemerintah telah menggelontorkan biaya sebesar Rp 1.036 triliun dari 2014 s.d 2022. Di sisi lain, untuk kewenangan negara, daerah dengan jalan rusak berat terpanjang ada di provinsi Papua, yakni 278 km. Dengan demikian, PR pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan di pulau tersebut masih cukup besar.

6. LRT Jabodebek

LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang penyelesaian konstruksinya telah lama dinantikan. Proyek ini kerap molor dari target pengoperasiannya, namun pada Agustus 2023 mendatang diharapkan sudah bisa melayani masyarakat. Saat ini progres pengerjaan LRT Jabodebek sendiri berada di kisaran 97%.

Nantinya, KCJB dan LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan Stasiun Halim. Adapun untuk kecepatan operasionalnya, kereta ini mampu melaju di kisaran 80 km/jam. Kereta ini merupakan buah karya anak bangsa produksi BUMN PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero). Pembangunan proyek ini menelan biaya hingga Rp 23 triliunan.


(dna/dna)

Hide Ads