.webp)
LRT Jabodebek ditargetkan operasi secara komersial pada 12 Juli mendatang. Namun, hingga saat ini pemerintah belum menetapkan tarif untuk moda transportasi tersebut.
Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek, Kuswardojo mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu keputusan tarif.
"Sampai saat ini saya belum mendapatkan surat keputusannya terkait kepastian tarif yang diberlakukan di LRT Jabodebek. Kami masih menunggu juga," katanya kepada detikcom, Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya sendiri mengusulkan tarif LRT Jabodebek Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu. Tarif ini bisa lebih murah jika pemerintah memberikan subsidi.
"Kami mengajukan usulan tarif di angka Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu. Tapi tentunya jika pemerintah memberikan PSO, nantinya tarif diharapkan bisa lebih murah lagi bagi pengguna jasa," katanya.
Sejauh ini, kata dia, commercial operation date (COD) atau operasi komersial masih ditargetkan 12 Juli 2023. "Sejauh ini kami masih mengagendakan untuk COD di 12 Juli," katanya.
Saat dikonfirmasi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengatakan, tarif LRT Jabodebek belum ditetapkan. Saat ini, tarif tersebut masih dalam kajian.
Namun, sebelumnya ia menyampaikan, tarif kilometer (km) pertama untuk LRT Jabodebek Rp 3.000. Kemudian, tarif per km Rp 825. Sehingga untuk tarif kurang (<) 10 km Rp 10.425 dan tarif terjauh (>) 20 km di Rp 29.400.
Simak juga Video: Kejar Beroperasi Juli 2023, LRT Jabodebek Hampir Rampung
