Pemerintah menyerahkan uang ganti rugi pengadaan tanah Tol Yogyakarta-Bawen kepada 3 orang perwakilan penerima, di Desa Kandangan, Kabupaten Semarang, Rabu (10/5/2023). Total uang ganti rugi yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 85 miliar untuk 50 bidang.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto yang hadir menyaksikan penyerahan tersebut mengatakan total ada sebanyak 44 orang penerima uang ganti kerugian tersebut, berdasarkan hasil inventarisasi. Pemberian ganti rugi ini bersamaan dengan pelepasan hak atas tanah tersebut.
"Ini hari ini selesai semua ya kandangan. 50 bidang akan kita bayarkan. Totalnya Rp 85 miliar kita berikan hari ini ya. Ini yang tahap kedua," kata Hadi, sata ditemui di lokasi, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat baru tiba dilokasi, dirinya menyempatkan untuk bertanya kepada sejumlah warga yang tengah melakukan proses pengambilan uang ganti rugi. Dari sana ia menilai, prosesnya berjalan dengan lancar dan warga pun senang. Adapun dari total 44 penerima tersebut, jumlah uang yang diterima pun bervariasi.
"Dari identifikasi, ada 50 bidang yang harus diberikan dan untuk subjeknya ada 44. Rata-rata mereka menerima hampir Rp 2 miliar, Rp 1 miliar, ada juga yang paling tinggi Rp 11 miliar. Dan kita lihat prosesnya berjalan lancar," imbuhnya.
Pembebasan tanah ini merupakan bagian dari tugas Kementerian ATR/BPN. Ia berharap, ke depan proses pembayaran ini dapat terus digenjot di daerah-daerah tempat program pembanguan strategis nasional (PSN) lainnya dilangsungkan sehingga proses pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan.
"Proses pembayaran berjalan lancar dan masyarakat senang dan saya dengar masyarakat merencanakan pindah untuk beli rumah dan beli bidang sawah atau tegalan. Dan mereka merasakan uang ganti untung ini jauh lebih besar dibanding harga beli awal. Mudah-mudahan proses di daerah-daerah lainnya juga bisa segera dilaksanakan," ujarnya.
Di sisi lain, Hadi juga tak menampik kerap ada calo tanah selama proses pembebasan tanah berlangsung yang bisa menghambat proses pembebasan. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah memiliki tim khusus yang bisa identifikasi harganya sesuai dengan standar apraisal sehingga bisa meminimalisir calo tanah. Karena itulah, saat ini pihaknya lebih banyak berfokus ke masalah pertanahan lainnya, salah satunya seperti sengketa.
Sebagai tambahan informasi, pengadaan tanah untuk pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen di Kabupaten Semarang ini diperuntukan untuk sebagian ruas tol seksi IV dan V yang tersebar di 3 kecamatan dan 14 desa. Seksi 4 merupakan SS Magelang-SS Temanggung dengan panjang kisaran 16,26 km. Sementara untuk Seksi V merupakan ruas SS Temanggung-SS Ambarawa dengan panjang kurang lebih 22,56 km.
Adapun kebutuhan tanah untuk Seksi IV yang melintasi Semarang, atau tepatnya Kecamatan Bawean, membutuhkan sekitar 743 bidang dengan total luas 1.285.824 m2. Kini, progres pengadaan tanahnya telah mencapai 80%, termasuk di dalamnya ada Desa Kandangan yang realisasinya telah mencapai 93%.
Lihat juga Video 'Warga Klaten Demo Protes Gugatan Ganti Rugi Tol Yogya-Solo':