HK-Adhi Karya Garap Proyek Pengelola Limbah Jakarta Rp 620 M

HK-Adhi Karya Garap Proyek Pengelola Limbah Jakarta Rp 620 M

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 12 Mei 2023 13:24 WIB
Warga beraktivitas di Pintu Air Kanal Banjir Timur Weir 3 Marunda, Jakarta Utara, Kamis (12/3/2020). Pintu air ini dipenuhi dengan busa berwarna putih. Hal ini terjadi diduga karena adanya pencemaran limbah domestik.
Ilustrasi Air Limbah Jakarta (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Dua perusahaan konstruksi pelat merah bakal menggarap proyek konstruksi Jaringan Pipa Air Limbah Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 Paket 6 (Area 2-2) di Provinsi DKI Jakarta. Proyek ini memiliki nilai mencapai Rp 620,7 miliar.

PT Hutama Karya (Persero) atau HK dan PT Adhi Karya yang bakal menggarap proyek ini sudah membentuk KSO Adhi-Hutama. Porsi Hutama Karya dalam KSO sebesar 49% dan Adhi Kadya 51%.

Penandatanganan kontrak telah dilaksanakan pada Rabu 12 April yang lalu di Balaikota Provinsi DKI Jakarta. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan proyek senilai Rp 620,7 miliar ini membangun jaringan pipa air limbah yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manfaat jangka panjang dengan kehadiran jaringan pipa air limbah di Provinsi DKI Jakarta ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah rumah tangga yang selama ini dibuang langsung ke lingkungan seperti ke sungai, sehingga bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan juga sehat.

"Melalui pelayanan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation) dan sistem sanitasi setempat (on-site sanitation), pekerjaan konstruksi jaringan pipa air limbah ini akan mengakomodir wilayah yang tidak terjangkau dan belum tersedianya pengelolaan air limbah yang baik bagi masyarakat sekitar, di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat," ujar Tjahjo dalam keterangannya, Jumat (12/5/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya bertanggung jawab pada pekerjaan pemasangan pipa, konstruksi vertical, konstruksi manhole pracetak, pekerjaan repavement atau pengaspalan kembali jalan yang terkena dampak dan pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMKK), dengan target rampung pada akhir tahun 2026.

"Dalam konstruksinya, akan diterapkan sejumlah metode kerja yang efektif seperti penggunaan metode jacking pipe yang memungkinkan pemasangan pipa tanpa harus membuka trench sehingga meminimalisir kerusakan pada lingkungan dan infrastruktur yang ada. Metode ini juga meminimalisir gangguan bagi masyarakat sekitar dan bisnis yang beroperasi di sekitar lokasi proyek karena tidak memerlukan trench," ujar Tjahjo.

Adapun luas instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang akan dibangun ini akan seluas 3,9 hektare dan kapasitas IPAL 240.000 m3/hari. Infrastruktur limbah ini dapat mengakomodir pembuangan air limbah bagi 989.389 jiwa.

(hal/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads