LRT Jabodebek beroperasi Juli 2023. Pada awal operasionalnya LRT Jabodebek bisa dijajal secara gratis.
Sampai sekarang, tarif LRT Jabodebek tak kunjung ada kejelasan. Bahkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun mengakui belum ada penetapan resmi tarif LRT Jabodebek.
Ketika ditanya soal tarif LRT, Budi Karya justru kebanyakan bungkam dan menghindari awak media. Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya ketika diberondong pertanyaan soal tarif LRT, belum ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, belum ada," ujar Budi Karya ketika ditemui di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).
Sebelumnya, Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo sempat menyatakan sebetulnya secara aturannya tiga bulan sebelum operasional LRT Jabodebek, tarif sudah ditetapkan dan diumumkan ke masyarakat.
Pihaknya sudah mengajukan usulan tarif LRT Jabodebek sejak lama. Namun, sejauh ini masih menunggu kepastian Kementerian Perhubungan. Pihaknya pun saat ini masih menunggu keputusan tarif.
"Sampai saat ini saya belum mendapatkan surat keputusannya terkait kepastian tarif yang diberlakukan di LRT Jabodebek. Kami masih menunggu juga," katanya kepada detikcom, Senin (8/5/2023).
Pihaknya mengusulkan tarif LRT Jabodebek Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu. Tarif ini bisa lebih murah jika pemerintah memberikan subsidi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal ketika dikonfirmasi menyatakan tarif LRT Jabodebek memang belum ditetapkan. Saat ini, tarif tersebut masih dalam kajian.
Namun, sebelumnya dia sempat menyampaikan, tarif kilometer (km) pertama untuk LRT Jabodebek Rp 3.000. Kemudian, tarif per km Rp 825. Sehingga untuk tarif kurang (<) 10 km Rp 10.425 dan tarif terjauh (>) 20 km di Rp 29.400.
(hal/ara)