Erick Thohir Sebut Kalau Tak Ada Tol Jadi Macet Luar Biasa

Erick Thohir Sebut Kalau Tak Ada Tol Jadi Macet Luar Biasa

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 16:14 WIB
Ketum PSSI, Erick Thohir membenarkan kabar Indonesia vs Argentina di FIFA Matchday. Pertandingan tersebut akan digelar pada 19 Juni 2023.
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut Indonesia butuh pembangunan jalan, bahkan itu merupakan sebuah keharusan. Salah satunya tol.

"Sekarang kalau karya-karya (BUMN Karya) itu tidak membangun jalan tol yang ada, gimana? Ada harga, ongkos yang lebih mahal dibangun. Apa? Kemacetan yang luar biasa yang akhirnya pemborosan BBM," ujarnya kepada wartawan usai acara Indonesia-China Smart City di Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023) kemarin.

Adanya jalan tol tersebut ia contohkan pada saat mudik Lebaran 2023. Saat itu beberapa tol sudah dioperasikan dan tidak ada masalah yang berarti alias lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin waktu mudik bagus kan? Lancar, dan BBM angkanya nggak seperti yang diprediksi," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan dengan adanya tol yang telah dibangun BUMN Karya dapat memperkecil biaya logistik. Sebab, apabila truk mengangkut barang logistik melewati jalan daerah, jalan tersebut bisa rusak.

ADVERTISEMENT

"Kita bicara ongkos logistik, coba kalau jalan tol nggak ada. Berapa ongkos logistik kita? Mahal. Akhirnya apa? Jalan-jalan desa rusak. 40% jalan rusak karena apa? Penggunaan dari pada angkutan yang melebihi kapasitas. Solusi, tol," paparnya.

Di sisi lain, Anies Baswedan, bakal calon presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem) memberikan kritik keras soal pembangunan infrastruktur jalan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi hanya banyak membangun tol yang berbayar.

Sementara itu, pembangunan jalan nasional yang tidak berbayar justru jauh lebih sedikit. Bahkan, dia membandingkan dengan data pembangunan jalan di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 10 tahun lalu.

Anies mulanya memaparkan pembangunan tol di era Jokowi memang besar bahkan 63% jalan tol di Indonesia dibangun selama 2014 hingga sekarang. Totalnya ada sepanjang 1.569 kilometer, dari total 2.499 kilometer jalan tol yang ada di Indonesia.

Sementara itu jalan nasional yang berhasil dibangun Jokowi menurut data yang dia paparkan hanya sebesar 19.000 kilometer.

"Jalan tak berbayar yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk pertanian, perkebunan, perikanan, dari sentra sentra tempat dihasilkan ke wilayah pasar baik jalan nasional, provinsi, ataupun jalan kabupaten, terbangun 19.000 km di pemerintahan ini," ungkap Anies saat menghadiri perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023) lalu.

Dia membandingkan 10 tahun lalu, di zaman SBY menjabat Presiden, ada sekitar 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat dari jalan yang dibangun Jokowi.

"Bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintahan ini membangun jalan nasional 590 km di era sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat. Ini belum bicara mutu, standard, dan lain-lain, hanya panjangnya," papar Anies.

(ara/ara)

Hide Ads