PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 8,76 triliun per April 2023. Jumlah tersebut sekaligus meningkatkan order book perusahaan menjadi Rp 54,07 triliun.
Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen EPCC sebesar 42,9%, industri sebesar 30,8%, infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 21,3% dan sisanya dari segmen property.
"Peningkatan kontrak baru tersebut termasuk ada proyek LPG Refrigerated Jawa Timur Tahap II, Flyover Arteri Madukoro, dan beberapa perolehan kontrak baru lainnya baik di induk maupun anak perusahaan," ujar Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari Pemerintah dan BUMN dengan skema pembayaran progress bulanan.
WIKA Lanjut Garap LPG Tuban Tahap II
Setelah sukses menyelesaikan proyek terminal LPG Refrigerated Jawa Timur atau LPG Tuban Tahap I pada Desember 2022, WIKA kembali ditunjuk oleh Pertamina Energy Terminal (PET) untuk membangun LPG Tuban Tahap II.
WIKA dipercaya untuk mengerjakan lingkup terminal sisi darat, pipeline, dan jetty dengan target operasi pada September 2025 mendatang. Proyek tersebut bernilai Rp 3,47 triliun melalui mekanisme pembayaran bulanan.
Proyek ini direncanakan akan menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 1.500 orang dan akan mendorong pemberdayaan banyak UMK yang berada di sekitar wilayah proyek. Dengan begitu, keberadaan proyek turut mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Mahendra Vijaya menambahkan kepercayaan yang diberikan oleh PET sebagai project owner merupakan buah dari kualitas dan kapasitas WIKA dalam mengerjakan proyek EPCC di Indonesia. Pada proyek ini WIKA pun menegaskan komitmen untuk memprioritaskan 3 poin penting yang meliputi keselamatan kerja, kualitas dan waktu.
Sementara itu, pihak PET juga mengungkapkan Pembangunan terminal LPG Tuban bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan energi nasional, dan akan menjadi salah satu terminal besar yang melayani dan memenuhi 35% kebutuhan LPG nasional meliputi area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, serta Sulawesi.
(fhs/ega)