Jamin Nego Bunga Utang Kereta Cepat Lancar, Luhut: Jangan Bikin Hoaks!

Jamin Nego Bunga Utang Kereta Cepat Lancar, Luhut: Jangan Bikin Hoaks!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 09 Jun 2023 14:25 WIB
Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Negosiasi bunga utang untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih berjalan dengan lancar. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan negosiasi selama ini masih 'under control'.

Hal ini diungkapkan Luhut saat memberikan paparan kepada Badan Anggaran DPR. Luhut meminta agar anggota DPR tak perlu khawatir dan mendengarkan kabar miring soal pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, termasuk urusan negosiasi bunga utang.

"KCIC ini tak usah dengar banyak sana sini, negosiasi mengenai bunga dan lain-lainnya itu semua under control. Kalau teamwork baik tidak ada yang tidak bisa diselesaikan," ujar Luhut dalam rapat yang diadakan Jumat (9/6/2023).

Lebih lanjut dia meminta semua pihak tidak membuat berita bohong atau hoax soal Kereta Cepat. Dia menjamin semua negosiasi dan urusan pembangunan Kereta Cepat berjalan dengan baik.

"Jangan dari kita sendiri bikin berita hoaks gagal sana sini, semua terkendali mengenai itu," ungkap Luhut.

Ketika dikonfirmasi secara langsung usai rapat, Luhut bilang negosiasi bunga utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih berjalan dengan baik. Semua sedang difinalkan. "Pokoknya sekarang lagi difinalkan," tegasnya.

Luhut juga sempat ditanya apakah bunga utang Kereta Cepat akan berada di level 2%, menurutnya dia belum bisa membocorkan berapa angkanya.

"Nanti akan diberitahukan lah, kalau sekarang saya belum bisa bocorin," kata Luhut singkat.

Dalam catatan detikcom, sebelumnya bunga utang kereta cepat ditawarkan 4%. Namun, setelah Luhut melakukan negosiasi langsung ke China bunga menjadi turun ke angka 3,4%. Targetnya, sendiri Indonesia ingin agar bunga utang di level 2%.

Total pinjaman yang akan dilakukan ke CDB sendiri sebesar US$ 560 juta atau Rp 8,2 triliun. Pinjaman ini akan diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebagai pimpinan konsorsium Indonesia di PT KCIC.

Kabar terakhir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan China menawarkan penarikan utang dengan mata uang Renminbi untuk membiayai bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan China sedang melakukan dedolarisasi besar-besaran, makanya utang untuk kereta cepat ditawarkan menggunakan mata uangnya sendiri bukan dalam bentuk Dolar AS.

"Kita masih nego lagi. Karena pihak China mau porsinya besar di Renminbi. Memang dedolarisasi sedang besar semangatnya kan," ungkap Tiko ditemui di Gedung DPR Jakarta, belum lama ini.

Menanggapi permintaan itu, Tiko mengatakan Indonesia sebetulnya tidak masalah bila utang kereta cepat menggunakan Renminbi. Asalkan Indonesia bisa mendapatkan bunga yang lebih murah daripada utang dengan nominal Dolar AS.

Tiko mengungkapkan pemerintah Indonesia meminta agar bunga utang menjadi jauh lebih murah, kalau bisa di bawah 3% jika ingin menggunakan Renminbi.

"Kalau mau Renminbi besar boleh aja, asal bunganya lebih murah," tegas Tiko.

Simak juga Video: Luhut: Kereta Cepat JKT-BDG Diuji Coba 300 Km Per Jam Bulan Ini

[Gambas:Video 20detik]




(hal/das)


Hide Ads