Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dengan kecepatan 350 km/jam pada hari ini. Adapun angka tersebut merupakan puncak kecepatan KCJB nantinya saat dioperasikan.
Dalam pengujian ini, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Padalarang adalah 32 menit dan dari Stasiun Tegalluar kembali menuju Halim ialah 44 menit. Nantinya, kereta tersebut akan dioperasikan sejauh 142,3 km.
Lewat momentum ini, KCJB mengukir rekor sebagai Kereta dengan Laju Kecepatan Tertinggi di Indonesia. Dengan puncak kecepatan hingga 350 km/jam, KCJB telah melewati kecepatan perjalanan kereta api reguler yang selama ini memiliki kecepatan hingga 120 km/h.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pengetesan hingga 350 km/jam ini berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peralatan pengukuran yang ada di Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi KCJB.
"Kekedapan suara, goyangannya, betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa terganggu suara yang keras, dan sangat baik. Ini merupakan suatu loncatan teknologi," ujar Luhut, dalam keterangan tertulis, Kamis (22/6/2023).
Menurut Luhut, dengan adanya pengalaman Indonesia dalam membangun kereta cepat ini, pasti akan banyak penghematan yang dapat kita lakukan. Pihaknya juga akan segera melaksanakan studi untuk perpanjangan jalur Kereta Api Cepat dari Bandung hingga ke Surabaya.
"Melalui hilirisasi akan banyak material yang digunakan dari dalam negeri. Ini akan membuat terobosan-terobosan baru di repubik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, dengan dicapainya puncak kecepatan operasi ini, membuktikan bahwa persiapan operasi KCJB sudah di jalur yang tepat.
"KCIC bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan pengetesan serta secara paralel mempersiapkan izin operasi agar KCJB dapat segera dinikmati masyarakat," ujarnya.
Dwiyana juga menambahkan, keberhasilan KCJB dalam memecahkan rekor muri ini menjadi penanda pondasi kemajuan teknologi transportasi indonesia. Ia berharap, masyarakat akan berpindah ke transportasi publik yaitu dalam setiap kegiatannya di sekitar wilayah Jakarta dan Bandung.
(hns/hns)