Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023 yang mengatur rumah subsidi telah terbit. Kepmen tersebut menjadi acuan harga baru rumah tapak subsidi 2023 dan 2024, sejak ditandatangani per 23 Juni 2023.
Kepmen tersebut merupakan tindak lanjut atas Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 60 Tahun 2023 yang telah lebih dulu diterbitkan. Dalam kebijakan barunya ini, harga maksimum rumah tapak subsidi menjadi di kisaran Rp 162-234 juta, atau naik sekitar 8% dari harga sebelumnya.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengakui, penerbitan kebijakan harga rumah subsidi baru ini terbilang agak terlambat. Hal ini mengingat aturan penetapan harga rumah subsidi terkahir terbit pada 2019 silam atau sekitar 3,5 tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rumah subsidi saya kira kan kita agak sedikit terlambat untuk penyesuaian, tetapi itu juga karena beberapa faktor. Memang dinamika itu yang kita perlu akomodir karena kemarin masih ada COVID-19, tahun ini alhamdulillah sudah reda," kata Endra, saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (4/7/2023).
Kenaikan harga ini juga dilakukan sebagai bentuk kompensasi terhadap para pengembang akibat terjadinya inflasi dan kenaikan harga material-material rumah. Dalam hal ini, Endra menilai, besaran kenaikannya sudah cukup sesuai disesuaikan dengan wilayah tempat rumah dibangun.
"Untuk luasan tertentu, tanah dan bangunan itu sudah ditetapkan berdasarkan regionnya. Saya kira untuk itu saja, untuk memberikan kepastian bagi para pengembang yang akan memberikan subsidi juga nanti kepada masyarakat. Subsidi pemerintah yang akan disalurkan lewat bank-bank dan juga kepada pengembang," ujarnya.
Endra juga menekankan, dengan menetapan batas harga baru rumah subsidi ini kualitas juga tetap perlu dijaga oleh para pengembang. Pihaknya akan mendorong agar pengembang terus menciptakan rumah yang benar-benar layak huni walaupun rumah subsidi sendiri disasarkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Spsifikasi tergantung pengembang, tetapi dengan harga yang ada ini juga bisa menyesuaikan. Artinya, spesifikasinya menurut saya tidak akan jauh berbeda dengan yang sudah kita punya, tapi penekanannya kepada sisi kualitas," pungkasnya.
(hns/hns)