Pemerintah berencana menerapkan sistem multi lane free flow (MLFF) di tol. Dengan sistem ini, kendaraan tak perlu berhenti lagi di gerbang tol saat melakukan pembayaran.
Sistem MLFF dibangun PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) dengan investasi US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun. Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg menegaskan Indonesia tak keluar uang sepeserpun untuk proyek ini.
Lantas, apa untungnya bagi Hungaria? Attila menyebut skema pembiayaan proyek didapatkan dari retribusi tarif dari pengguna tol saat MLFF sudah beroperasi. Masa konsesi PT RITS adalah selama 9 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini tidak sepeserpun uang Indonesia dikeluarkan untuk proyek ini. Setelah itu sebagai return, sebagai bagian dari kesepakatan, kita akan membiayainya sampai handover. Kita mengoperasikan perusahaan selama sembilan tahun," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Dalam pengoperasiananya, pemerintah akan menarik uang dari pengguna layanan. PT RITS bakal mendapatkan reimbursement setiap bulan. RITS yang merupakan bagian dari Roatex Zrt, perusahaan asal Hungaria.
"Cara kita mendapatkan uang adalah, kita tidak menarik uang, tapi pemerintah Indonesia yang melakukan itu. Jika kinerja kita baik, kan pemerintah Indonesia standarnya tinggi makanya kita buat control room seperti ini. Kita akan dapat reimbursement setiap bulan," bebernya.
Attila memuji pemerintah Indonesia dalam skema investasi ini. Sebab risiko pembiayaannya ada pada Hungaria, bukan pemerintah Indonesia. "Pemerintah Indonesia memang sangat pintar. Model bisnis ini risiko pembiayaan kan ada di kita, dari Hungaria," tuturnya.
Adapun realisasi dari total investasi US$ 300 miliar sudah lebih dari 30%. Dana tersebut dialokasikan untuk membeli kendaraan, peralatan, software, penyimpanan data, operasional, dan lain-lain.
Harga Mobile Control Unit (MCU) atau unit kontrol bergerak diperkirakan US$ 20.000. Sementara peralatan penunjang seperti kamera dan lainnya juga sekitar US$ 20.000.
"Mobilnya US$ 20.000. Mobilnya saja. Equipment, kamera, itu seharga US$ 40.000. Kita sudah menghabiskan banyak uang. Kita sudah membeli 4.000 kamera, kita pasang di jalan tol. Kamera-kamera besar, profesional," imbuhnya.
(ara/ara)