LRT Jabodebek Beroperasi Agustus, Tarif Maksimal Rp 25 Ribu

LRT Jabodebek Beroperasi Agustus, Tarif Maksimal Rp 25 Ribu

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 05 Jul 2023 17:28 WIB
LRT Jabodebek sebentar lagi akan beroperasi. Yuk lihat fasilitas kereta hingga stasiun LRT Jabodebek.
LRT Jabodebek (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

LRT Jabodebek akan beroperasi secara komersial pada Agustus 2023. Tahap uji coba dimulai pada 12 Juli hingga 17 Agustus 2023 dengan tarif Rp 1.

Berapa tarif LRT Jabodebek setelah beroperasi komersial? Kementerian Perhubungan mengungkap kisaran tarif jarak terpendek LRT Jabodebek Rp 5.000. Sementara tarif jarak terjauh berkisar Rp 20-25 ribu.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal menerangkan, memang akan ada perbedaan tarif maksimal karena jarak dari Dukuh Atas ke Cibubur dan dari Dukuh Atas ke Bekasi berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tarif awal Rp 5.000 di rencana awal. Total maksimum, dari ujung ke ujung Rp 20-25 ribu. Karena jaraknya dari Cibubur ke Dukuh Atas sama dari Bekasi beda nih. Jadi ada yang Rp 20-25 ribu, sampai ke Dukuh Atas ya," terangnya di gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2023).

Terkait izin operasi LRT, Risal mengatakan akan secepatnya dikeluarkan oleh Kemenhub. Syarat izin operasi itu dikeluarkan jika dinyatakan lulus uji setelah memenuhi syarat sarana, prasarana, sumber daya manusia (SDM), dan regulasi.

ADVERTISEMENT

"Sabar, keluar sebentar lagi (izin operasinya). (Kapan?) Minggu depan, deh. Pokoknya kita berupaya izin operasi sudah mulai keluar sepanjang dia lulus uji," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan LRT Jabodebek akan akan beroperasi secara komersial pada Agustus 2023. Budi Karya berharap, dengan adanya LRT Jabodebek, masyarakat beralih ke angkutan massal.

Budi mengungkapkan LRT Jabodebek mampu mengangkut hingga 500 ribu penumpang per hari. Jika digabung dengan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 1,2 juta penumpang, secara total akan ada 1,7 juta penumpang per hari yang diangkut menggunakan kedua angkutan massal tersebut.

"Kami ingin pastikan konektivitas melalui angkutan massal ini dapat dilakukan lebih baik, sehingga masyarakat yang beralih ke angkutan massal semakin banyak. Karena ongkos yang harus dibayar tinggi sekali apabila menggunakan kendaraan pribadi. Kalau naik LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet, dan bebas polusi," kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/6/2023).

(ada/ara)

Hide Ads