Hungaria Telah Gelontorkan Rp 1 T Lebih untuk MLFF, RI Tak Keluar Uang!

Hungaria Telah Gelontorkan Rp 1 T Lebih untuk MLFF, RI Tak Keluar Uang!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 10 Jul 2023 19:45 WIB
Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg menjelaskan uji coba bayar tol tanpa setop atau MLFF akan dilakukan tahun ini. Begini kesiapannya.
Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg mengungkapkan jumlah realisasi investasi sistem multi lane free flow (MLFF) telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Adapun total investasi dari proyek jalan tol nirsentuh ini berjumlah total US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun.

"(Realisasi) kira-kira lebih dari Rp 1 triliun sudah dihabiskan (untuk MLFF). Kira-kira sekitar US$ 100 miliar lah," katanya saat ditemui di Gedung Kedutaan Besar Hungaria di Jakarta, Senin (10/6/2023).

Dari jumlah tersebut, PT RITS sudah menggunakannya untuk membeli alat dan operasional perusahaan. Ia menegaskan uang investasi itu juga berasal dari pemerintah Hungaria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah membeli banyak alat-alat. Jangan lupa kita juga menggunakan uang pemerintahan Hungaria. Jadi bukan cuma kalian yang tanya," ungkapnya.

Adapun dalam implementasi MLFF, pemerintah Indonesia tidak menggelontorkan uang sepeser pun. Indonesia bahkan akan menerima teknologi MLFF setelah masa konsesi PT RITS selama 9 tahun habis.

ADVERTISEMENT

"Teknologi MLFF ini akan ditransfer sepenuhnya ke Indonesia," imbuhnya.

Dalam pengoperasiananya pemerintah Indonesia akan menarik uang dari pengguna layanan. PT RITS bakal mendapatkan reimbursement setiap bulan dari pemerintah Indonesia. RITS sendiri merupakan bagian dari Roatex Zrt, perusahaan asal Hungaria.

Dalam pertemuan sebelumnya, Attila menyebut realisasi investasi US$ 300 miliar untuk MLFF sudah mencapai lebih dari 30%. Dana tersebut dialokasikan untuk membeli kendaraan, peralatan, software, penyimpanan data, operasional, dan lain-lain.

Harga Mobile Control Unit (MCU) atau unit kontrol bergerak diperkirakan seharga US$ 20 ribu. Sementara peralatan penunjang seperti kamera dan lainnya juga sekitar US$ 20 ribu.

"Mobilnya US$ 20 ribu dolar. Mobilnya saja. Equipment, kamera, itu seharga US$ 40 ribu. Kita sudah menghabiskan banyak uang. Kita sudah membeli 4 ribu kamera, kita pasang di jalan tol. Kamera-kamera besar, profesional," imbuhnya.

(rrd/rir)

Hide Ads