Jokowi Happy! Bandara Kertajati Bakal Punya Investor Baru Akhir Tahun Ini

Jokowi Happy! Bandara Kertajati Bakal Punya Investor Baru Akhir Tahun Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 11 Jul 2023 11:05 WIB
Presiden Joko Widodo saat di BIJB, Kertajati, Majalengka.
Foto: Erick Disy Darmawan
Jakarta -

Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat bakal memiliki investor baru tahun ini. Hal itu dipastikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia bilang per bulan Oktober 2023 mendatang, investor dari beberapa negara bakal meneken kesepakatan untuk partisipasi saham di PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sebagai pengelola Bandara Kertajati.

"Saya senang karena minat investor untuk ikut berinvestasi di Bandara Kertajati ini minatnya sangat besar sekali dari beberapa negara. Ini akan kita putuskan nanti bulan Oktober agar yang mengoperasikan dan juga ikut dalam kepemilikan Bandara Kertajati ini," ungkap Jokowi saat melakukan kunjungan ke Bandara Kertajati, Selasa (11/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi berharap dengan masuknya investor baru, pengelolaan Bandara Kertajati dapat makin baik. Ujungnya, trafik bandara internasional itu akan meningkat pesat.

"Kita harapkan trafiknya lalu lintasnya semakin padat apabila ada investor luar yang bergabung di Bandara Kertajati ini," ungkap Jokowi.

ADVERTISEMENT

Ketika ditanya dari mana saja investor yang akan masuk, Jokowi enggan menyebutkan. Yang jelas direncanakan proses masuknya investor baru ini bisa selesai sebelum Oktober 2023.

"Saat ini saya tidak bisa menyebutkan dari negara mana dan investornya siapa, karena ini masih dalam proses tapi dari beberapa negara tidak hanya satu negara. Kita harapkan nanti sebelum Oktober kita harapkan sudah selesai," kata Jokowi.

Sementara itu, dalam catatan detikcom, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan sudah ada sejumlah perusahaan dari tiga negara yang menyatakan minatnya untuk berpartisipasi membeli saham di Kertajati, yakni Arab Saudi, India, dan Singapura.

"Ini dalam tahap due diligence yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, dari Arab Saudi, India, dan Singapura. Ini sudah sempat saya laporkan. Bapak presiden juga sudah mengarahkan pada saya bisa dijalankan," ujar Budi Karya dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/3/2023) yang lalu.

(hal/rrd)

Hide Ads