Pemandangan tak biasa terlihat di Jalan Jaha Kiray, Pagedangan, Tangerang, Banten. Sebab, ada sejumlah rumah yang dicoret-coret bak grafiti dengan cat semprot berwarna merah bertuliskan 'Milik PUPR'. Apa maksudnya?
Berikut faktanya:
1. Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja)
Berdasarkan pantauan detikcom, Selasa (18/7/2023), tampak sejumlah rumah yang telah dicoret-coret dengan cat semprot warna merah. Tulisannya pun beragam, ada yang tertulis 'Milik PUPR', 'Milik Tol' dan 'Milik PUPR Tol'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah yang dicoret-coret tersebut hampir seluruhnya sudah tidak berpenghuni. Beberapa rumah kondisinya sudah tidak karuan alias rusak. Hal ini menjadi tanda jika rumah tersebut sudah dibebaskan untuk proyek.
Selain rumah yang dicoret-coret, tampak juga sejumlah tiang pengumuman juga dipasang di beberapa titik. Adapun tulisan pada tiang pengumuman itu yakni 'Tanah Negara Dilarang Masuk/Memanfaatkan. Ancaman Pidana Pasal 167 (1) KUHP dihukum 9 bulan penjara, Pasal 389 KUHP dihukum 2 tahun 8 bulan penjara, Pas 551 KUHP dihukum denda. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Tim Pengadaan Tanah Jalan Tol Serpong-Balaraja'.
2. Pembebasan Lahan
Ketua RT 001 RW 005, Ahmad Yani bercerita, pembebasan lahan di wilayah yang dipimpinnya sudah berlangsung cukup lama, yakni dua tahun yang lalu.
Dia mengatakan, rumah yang dibebaskan tidak terlalu banyak, lebih banyak lahan kosong. Menurutnya, rumah yang dibebaskan di wilayahnya paling banyak 15 rumah.
"Sekitar paling 15 rumah lah paling banyak," katanya kepada detikcom di kediamannya.
Untuk rumah yang lokasinya dekat dengan jalan akses desa diganti Rp 2,5-2,7 juta per meter persegi (m2). Sementara, untuk rumah yang agak jauh dari jalan akses sekitar Rp 1,7 juta per m2.
Nilai ganti rugi ini lebih tinggi jika dibanding dengan harga tanah beberapa tahun lalu yang hanya sekitar Rp 800 ribu per m2.
"(Tahun) 2015-an masih murah kalau di sini sekitar Rp 1 juta ke bawah. Sekitaran segitulah Rp 800 ribu," ungkapnya.
3. Progres Tol
Dikutip dari Monitoring Progres Konstruksi Jalan Tol Jabodetabek, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Tol Serpong-Balaraja terbagi menjadi tiga seksi. Seksi I terbagi menjadi dua seksi yakni IA dan IB.
Seksi IA BSD-CBD sepanjang 5,15 km telah rampung dan beroperasi pada 2022. Sementara, untuk Seksi IB CBD-Legok dengan panjang 5,40 km progres pengadaan lahannya mencapai 97,4% dengan realisasi konstruksi 83,3%. Konstruksi Tol Serpong-Balaraja Seksi IB ditargetkan rampung kuartal IV-2023.
Lebih lanjut, untuk Seksi II Legok-Pasir Barat sepanjang 11,54 km dan Seksi III Pasir Barat-Balaraja sepanjang 18,57 km belum ada progres pembebasan lahan maupun konstruksi.
Konstruksi kedua seksi ini ditargetkan rampung setelah 2024. Adapun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang membangun Tol Serpong-Balaraja ialah PT Trans Bumi Serbaraja.
(acd/eds)