Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Tol Bengkulu-Taba Penanjung 16,7 kilometer (km). Orang nomor satu di Indonesia itu memastikan pembangunan akan dilanjutkan sampai Lubuklinggau dengan total panjang 95 km.
Jokowi berharap tol pertama di Bengkulu ini dapat membuat mobilitas masyarakat lebih cepat dan mendorong ekonomi daerah tersebut. Ditambah bisa meningkatkan daya saing logistik.
"Jadi masyarakat akan merasakan mobilitasnya menjadi lebih cepat. Saya kira inilah fungsi yang namanya infrastruktur baik jalan tol, airport, seaport, semuanya adalah ke daya saing logistik, pelancaran logistik, kemudian larinya ke harga, itu yang akan semakin kompetitif dan murah," kata Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyebut persoalan yang paling berat dalam membangun sebuah infrastruktur yakni pembebasan lahan. Meski begitu, ia menilai pembebasan lahan yang terjadi di Bengkulu termasuk cepat.
"Yang bagus di Bengkulu ini pembebasannya cepat. Berjalan semuanya lah jangan sampai ada proses hukum, kemudian tolnya berhenti, nggak. Kepentingan umum, kepentingan rakyat banyak harus didahulukan," ucapnya.
Jokowi berpesan agar dalam setiap proses pembebasan lahan tidak merugikan masyarakat. "Ini (membangun jalan tol) untuk kepentingan umum yang lebih besar sehingga harus didahulukan, tetapi juga jangan merugikan masyarakat," pesannya.
Pembangunan Tol Bengkulu-Lubuklinggau akan diteruskan melihat kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Belum diketahui berapa anggaran yang disiapkan.
"Akan kita kejar karena apapun ini adalah jalan tol yang sangat penting utamanya ruas Bengkulu-Lubuklinggau. Kita persiapkan pokoknya terus, tidak akan berhenti," imbuhnya.
(aid/ara)