Ibu Kota Jakarta menyimpan berbagai macam peninggalan bersejarah. Salah satunya ada bangunan bekas bandara pertama di Indonesia, bandar udara atau Bandara Kemayoran di kawasan Jakarta Utara.
Dikutip dari laman PPK Kemayoran milik Kementerian Sekretariat Negara, pada awalnya landasan Bandara Kemayoran ini mulai dibangun tahun 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda. Bandara sendiri mulai diresmikan dan beroperasi pada 8 Juli 1940 sebagai lapangan terbang internasional.
Namun karena berbagai alasan, pada 31 Maret 1985 Bandara Kemayoran resmi ditutup oleh pemerintah. Kini, kawasan bekas Bandara Kemayoran berubah menjadi kompleks Pekan Raya Jakarta dan Kotabaru Kemayoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, saat ini bangunan yang dulunya digunakan untuk terminal dan ruang tunggu penumpang bandara masih berdiri walau nampak tidak terurus. Bangunan ini tepat berdiri di hadapan Mal MGK Kemayoran.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Senin (31/7/2023), akses masuk bangunan ini berada di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Utara. Memasuki kawasan eks terminal Bandara Kemayoran, terdapat area bekas parkir yang ditumbuhi banyak pepohonan dan sangat rindang.
Namun kondisi jalan area di ini tampak kurang terurus dan terlihat ada sejumlah kerusakan di beberapa titik. Di area bekas parkir ini juga terlihat ada banyak tumpukan daun dan sampah.
![]() |
Kemudian untuk bangunan terminal sendiri terlihat sudah sangat tua, berwarna putih dan merah yang sudah terlihat kusam. Terlihat bangunan 3 lantai ini sudah tidak memiliki jendela atau pintu di setiap sisinya.
Kemudian bagian dalam bangunan ini juga nampak sangat gelap karena tidak ada aliran listrik maupun lampu penerangan. Ditemui juga beberapa grafiti di sejumlah pilar-pilar bangunan.
Selain itu, di kawasan bekas bandara ini juga masih terdapat bangunan bekas menara pengawas udara dan menara pengawas lalu-lintas udara pertama di Indonesia, yang kini menjadi sisa-sisa peninggalan kejayaan Kemayoran.
Untuk akses masuk menara ini terdapat di Jalan Benyamin Suaeb. Namun saat ini gerbang masuk kawasan ini ditutup dan terkunci. Melewati gerbang, terdapat jalan setapak dari aspal.
Jalan ini terlihat sudah banyak mengalami kerusakan dan dipenuhi daun-daun pohon yang berguguran. Pada kedua sisi jalan setapak ini ditumbuhi banyak pepohonan yang sangat rindang.
Berjalan menelusuri jalan setapak itu, tak jauh terlihat dua bangunan bekas menara pengawas Bandara Kemayoran berwarna putih dengan motif garis merah. Satu bangunan memiliki 3 lantai dan yang lain terlihat memiliki 5 lantai.
Pada bangunan menara pengawas udara yang memiliki 3 lantai, terlihat sudah tidak memiliki pintu dan masih dapat di masuki. Namun pada lantai kedua bangunan ini terlihat ada tikar, sarung dan beberapa botol minum yang menandakan sempat ada aktivitas orang di sana.
Sedangkan untuk bangunan menara pengawas 5 lantai juga sudah tidak memiliki pintu. Namun bangunan ini sudah tidak memiliki tangga untuk naik ke lantai selanjutnya.
Lihat juga Video 'Nyobain Wisata Uji Nyali di Gedung Angker 51':