Longspan LRT Disebut Salah Desain, Menhub: Sudah Di-review Konsultan Internasional

Longspan LRT Disebut Salah Desain, Menhub: Sudah Di-review Konsultan Internasional

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 04 Agu 2023 13:50 WIB
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas di jembatan rel lengkung (longspan) LRT Kuningan, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan konstruksi jembatan lengkung dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan salah desain sehingga menyebaBkan rangkaian kereta LRT yang melintas harus berjalan melambat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Longspan LRT Jabodebek yang disebut salah desain - Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Jakarta -

Proyek LRT Jabodebek kini menjadi sorotan. Pasalnya, longspan alias jembatan lengkung panjang yang berada di antara jalan Gatot Subroto dan Kuningan, Jakarta Selatan disebut salah desain.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sendiri mengatakan proyek LRT Jabodebek sudah dibangun dengan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan aspek keselamatan.

Dia menegaskan desain konstruksi LRT Jabodebek sudah menggunakan desain perencanaan yang dihasilkan oleh konsultan internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengundang konsultan yang sudah berpengalaman untuk melakukan review terhadap pekerjaan dan juga telah mengikuti standar yang berlaku," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (4/8/2/2023).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, desain maupun hasil pekerjaan telah mendapatkan persetujuan dan sertifikasi dari Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR.

ADVERTISEMENT

Selain itu, seluruh pekerjaan dari proyek ini juga telah dilakukan pengujian oleh Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA), serta telah mendapatkan penilaian sistem manajemen keselamatan perkeretaapian.

"Untuk suatu karya baru anak bangsa, ini termasuk luar biasa. Jadi dibuat oleh orang Indonesia dan driverless. Untuk membangun ini memang banyak tantangan yang dilalui," beber Budi Karya.

Tidak Salah Desain

Sebelumnya, Budi Karya sendiri sudah menyatakan bila desain longspan LRT Jabodebek yang jadi sorotan tidak salah. Menurutnya, longspan Kuningan adalah hasil desain yang mengikuti kondisi di lapangan.

Dia mengatakan desain yang ada memang tidak sepenuhnya maksimum, namun desain yang ada itu dinilai sudah optimum. Longspan Kuningan menurutnya menerapkan prinsip desain yang menjadi solusi pada kondisi dan masalah yang ada di lapangan.

"Saya nggak mau ngomong salah dan benar, tetapi ini adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi. Coba bayangin kalau di tengah-tengahnya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti. Ya itu solusi desain yang optimum, tapi memang saya nggak akan katakan itu maksimum. Jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," beber Budi Karya ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

"Jadi yang namanya desain itu memang dengan hambatan, lalu arsitek engineer mencari solusi," tambahnya.

Seperti diketahui, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengungkap 'borok' proyek LRT Jabodebek. Salah satunya, pada longspan dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan. Menurutnya, konstruksi itu salah desain.

"Itu salah desain karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya. Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya lebih lebar tikungannya," kata Tiko.

"Kalau tikungannya lebih lebar dia bisa belok sambil speed up, karena tikungannya sekarang udah terlanjur dibikin sempit, mau nggak mau keretanya harus jalan hanya 20 km/jam, pelan banget," tambahnya.

(hal/kil)

Hide Ads