Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal tarif LRT Jabodebek yang dinilai terlalu mahal. Menurutnya bila masih dinilai terlalu mahal, tarif LRT Jabodebek perlu disubsidi.
Tarif LRT Jabodebek ditetapkan minimal Rp 5.000 untuk 1 kilometer (km) pertama dan Rp 700 per km berikutnya. Tarif tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023.
Bila disimulasikan, tarif maksimal untuk LRT Jabodebek Rp 25.000 (angka dibulatkan). Itu dihitung dari lintasan terjauh dari arah Bekasi ke Dukuh Atas yang panjangnya mencapai 29,54 km. Sementara itu kalau Cibubur-Dukuh Atas tarifnya Rp 22.000-an dengan panjang lintasan 25,94 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu perlu PSO, subsidi," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).
Menurut Jokowi, semua transportasi umum, baik LRT, TransJakarta, Commuter Line, dan lain sebagainya memang perlu mendapat subsidi. Hal ini dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
"Baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya TransJakarta, KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik namanya Kereta Cepat, semuanya harus ada subsidinya," ujar Jokowi.
"Karena itu bisa narik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal," pungkasnya.
Lihat juga Video 'LRT Jabodebek: Ditunda Uji Coba, Salah Desain':